Setan Resesi Gentayangan di Negara Ini! Indonesia?

Hidayat Setiaji & Hidayat Setiaji & Maesaroh, CNBC Indonesia
Kamis, 09/06/2022 14:27 WIB
Foto: Asap mengepul setelah serangan rudal, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 5 Juni 2022. (REUTERS/STRINGER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia memberi peringatan akan stagflasi yang kini mengancam perekonomian global. Semua negara, tidak terkecuali Indonesia, diminta bersiap untuk menghadapi skenario terburuk.

Bank Dunia dalam laporannya Global Economic Prospects mengatakan tingginya inflasi akan membuat perekonomian global melemah. Perekonomian global diperkirakan hanya akan tumbuh 2,9%, jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi di Januari yakni 4,1%.



Perlambatan ekonomi terutama dipicu oleh perang Rusia-Ukraina. Perang melambungkan harga komoditas pangan dan energi mulai dari minyak mentah, batu bara, hingga gandum. Kenaikan harga membuat inflasi melambung sehingga pertumbuhan ekonomi pun melemah.


Bank Dunia mengatakan median inflasi global pada April 2022 menembus 7,8% (year on year/yoy), rekor tertinggi sejak 2008. Inflasi April di negara maju mencapai 6,9%, atau yang tertinggi sejak 1982 sementara di emerging market tercatat 9,4%.

Inflasi diperkirakan masih akan panas sepanjang tahun ini karena harga komoditas pangan dan energi sulit turun. Baik Rusia dan Ukraina sama-sama berperan besar dalam memasok komoditas pangan dan energi global. Perang dua negara pun berdampak besar terhadap pasokan global.

Akibat perseteruan dua negara, Bank Dunia memperkirakan harga energi naik 52% sementara harga komoditas pertanian akan melonjak 18%. Harga pupuk bahkan diperkirakan akan melesat 70% pada tahun ini karena berkurangnya produksi dan gangguan rantai pasokan.

"Perang, lockdown di China, gangguan rantai pasok dan risiko stagflasi tengah mengancam pertumbuhan. Bagi banyak negara, resesi akan sulit dihindari," tutur Presiden Bank Dunia David Malpass, dalam keterangan resmi, Selasa (7/6/2022).

Namun, lonjakan harga komoditas global tidak lantas membuat semua negara terimbas sangat parah. Bank Dunia mengatakan negara eksportir komoditas seperti Indonesia dan Malaysia akan mencatatkan performa ekonomi yang sangat baik tahun ini. Pertumbuhan Indonesia dan Malaysia akan melampaui negara-negara tetangga yang berstatus net importir seperti Thailand.


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Bersumpah Balas AS, Sebut Trump Penjudi Perang

Pages