Setan Resesi Gentayangan di Negara Ini! Indonesia?

Hidayat Setiaji & Hidayat Setiaji & Maesaroh, CNBC Indonesia
09 June 2022 14:27
Prajurit Ukraina mengendarai tank di dekat garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Senin, 6 Juni 2022. (AP/Bernat Armangue)
Foto: Prajurit Ukraina mengendarai tank di dekat garis depan di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Senin, 6 Juni 2022. (AP/Bernat Armangue)

Sebelumnya kita sudah membahas soal stagflasi. Kondisi di mana inflasi tinggi, tetapi pertumbuhan ekonomi rendah.

Namun ada risiko lain yang juga menghantui perekonomian dunia. Namanya resesi. Gampangnya, resesi terjadi kala pertumbuhan ekonomi minus alias kontraksi selama dua kuartal beruntun. 

Dunia, termasuk Indonesia, baru saja pulih dari resesi. Minimnya aktivitas masyarakat selama pandemi virus corona membuat ekonomi jatuh ke jurang resesi. Bagi Indonesia, ini adalah resesi perdana sejak krisis keuangan 1998 alias krisis moneter.

Kini, dengan latar belakang perang Rusia vs Ukraina, hantu resesi kembali bergentayangan. Bank Dunia sudah memberi peringatan.

"Upaya menjangkar ekspektasi inflasi dengan mengetatkan kebijakan moneter menyebabkan perlambatan ekonomi. Bahkan mungkin sampai resesi di sejumlah negara," sebut laporan Bank Dunia. 

Negara-negara Eropa Timur, menurut Bank Dunia, adalah 'korban' potensial resesi. Untuk 2022, Bank Dunia memperkirakan ekonomi di kawasan tersebut tumbuh -5,6%. Belarusia akan mengalami resesi paling parah, karena pendapatan remitansi terbesar bagi negara tersebut datang dari Rusia dan Ukraina.

Sementara Bank Dunia memperkirakan kawasan Amerika Latin tumbuh 2,2% tahun ini. Namun risiko resesi di kawasan tersebut tidak tertutup.

"Perlambatan ekonomi China akan menurunkan permintaan ekspor seperti tembaga, kedelaim dan bijih besi. Permintaan domestik yang masih lemah meningkatkan risiko Amerika Latin ke arah resesi," tambah laporan Bank Dunia.

Dua negara yang sedang terlibat konflik, Rusia dan Ukraina, juga diperkirakan bakal jatuh ke jurang resesi. Bank Dunia memperkirakan ekonomi Rusia tumbuh -8,9% tahun ini sedangkan Ukraina -45%. 

"Jumlah penduduk miskin di Ukraina, yang hidup di bawah US$ 5,5/hari, naik dari 2% menjadi 20% dari total populasi pada 2022," ungkap laporan Bank Dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular