
'Setan' Inflasi Gentayangan! Kemiskinan Naik, KPR Mahal...

Selama Maret 2021-September 2021, garis Kemiskinan naik dari Rp 472.525 per kapita per bulan pada Maret 2021, menjadi Rp 486.168 per kapita per bulan pada September 2021. Tingkat kemiskinan pada September 2021 tercatat 9,71%, turun dibandingkan periode Maret (10,14%).
Salah satu penyebab merosotnya tingkat kemiskinan adalah penurunan sejumlah komoditas makanan seperti beras, daging ayam ras, gula pasir, cabai rawit, cabai merah, dan telur ayam ras.
Kondisi sebaliknya terjadi saat ini di mana harga-harga sudah melonjak. Harga cabai rawit merah, misalnya, pada September 2021 dijual di kisaran Rp 35.000 per kg sementara di bulan April tahun ini sudah melonjak di kisaran RP 60.000 per kg.
Daging ayam ras harganya sudah naik ke kisaran Rp 37.000 per kg pada minggu pertama April 2022 dibandingkan Rp 34.000 per kg pada September tahun lalu. Pada periode yang sama, harga telur ayam sudah naik menjadi sekitar Rp 26.000 per kg dari Rp 24.000 per kg.
Kenaikan komoditas makanan juga bisa berimbas pada perkembangan SDM Indonesia. Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) dalam Analysis of Food Prices and Stunting Prevalence in Indonesia mengatakan saat harga naik, rumah tangga Indonesia cenderung menurunkan konsumsi makanan mereka, terutama karbohidrat dan protein.
Kondisi ini bisa mempengaruhi daya kembang SDM Indonesia. Menurut CIPS, setiap kenaikan beras sebesar Rp 1000 per kg maka konsumsi beras akan turun 0,67 per kapita per bulan.
Penurunan konsumsi protein terutama daging juga dikhawatirkan bakal meningkatkan angka stunting di Indonesia. Hitungan CIPS menunjukan setiap pengurangan 1 kg konsumsi daging per bulan maka kemungkinan anak menjadi stunting naik hingga 1,52%. Setiap pengurangan 1 kg konsumsi daging ayam per bulan maka kemungkinan anak menjadi stunting naik hingga 0,39%.
![]() Hubungan kenaikan harga dan kemungkinan stunting |
Sejumlah lembaga sudah mengingatkan inflasi diperkirakan akan naik tajam dalam beberapa bulan mendatang karena faktor musiman Lebaran, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11%, juga kenaikan BBM.
Dalam hitungan Bank Mandiri, setiap kenaikan 10% tarif listrik maka inflasi akan ikut menanjak 0,4 poin persentase (ppt). Bila harga bensin dan solar naik hingga 10%, maka inflasi akan terdongrak 0,4 ppt.
Jika harga Elpiji 3 kg naik hingga 10% maka bisa menambah tekanan inflasi sebesar 0,2 ppt. Sementara itu, setiap 10% kenaikan harga minyak goreng maka inflasi akan terdongrak 0,1 ppt.
Bank Mandiri juga memperkirakan setiap kenaikan inflasi sebesar 1% maka pertumbuhan Indonesia bisa turun 0,21%.
![]() |