Bos Alfamart Blak-Blakan Soal Dugaan Penimbunan Migor

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 22/02/2022 19:56 WIB
Foto: Minimarket (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus dugaan penimbunan minyak goreng di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara dengan total berjumlah 1,1 juta kg  bermula dari temuan Tim Satgas Pangan Sumatera Utara di tiga gudang milik PT Indormarco Prismatama; PT Sumber Alfaria Trijaya dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk.

Corporate Affairs Director Alfamart Solihin menjelaskan bahwa pihaknya bukan melakukan penimbunan, melainkan saat itu dalam proses distribusi, namun terkendala.

"Yang terjadi di gudang saya di Alfamart kita datang 2.091 karton. Dikirim melalui 2 surat jalan. Mekanisme kita, satu PO, satu surat jalan, jadi kalau ngirim barang PO-nya berapa, surat jalannya harus sama, tidak boleh (beda)," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (22/2/22).


Saat pengiriman, ujarnya, ada dua surat jalan, sehingga Alfamart tidak bisa melakukan laporan penerimaan barang (LPB). Proses perbaikan diklaim memerlukan waktu.

"Barang baru datang terus ada yang cek, dianggapnya wah banyak, namanya barang baru datang," sebut Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) itu.

Dia menambahkan, proses pengiriman pun memiliki mekanismenya sendiri, termasuk dalam hal waktu serta kuantitas pengiriman. Solihin menjelaskan ada toko yang dikirim setiap hari, dua hari sekali, hingga seminggu sekali.

"Tim di lapangan sudah menyiapkan jadwal-jadwal pengiriman. Bahkan daerah tertentu dikirim seminggu sekali juga ada, misalkan di NTT atau Papua, kan nggak tiap hari, dikirim dari Surabaya, nggak mungkin dikirim setiap hari," ujarnya.

Meski demikian, pihaknya tidak akan menolerir pihak-pihak yang sampai menimbun bahan pokok kebutuhan masyarakat

"Artinya jika ini ada yang nimbun, tindak, jelas. Kalau ada yang nimbun ya. Tapi, saya bilang nimbun ini perbuatan ada sebab akibat, nimbun kan akibat, pasti ada sebabnya, sebab itu yang dicari tau," sebut Solihin.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini