Jarang-Jarang Harga Minyak Goreng Ngamuk, Ini Sebabnya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
16 November 2021 13:33
Pekerja menyelesaikan pembuatan kerupuk di salah satu pabrik dikawasan Jakarta, Selasa (16/11/2021). Harga minyak goreng curah terbus Rp 18 ribu per kilogram (kg). Hal itu berdampak pada produsen kerupuk.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pekerja menyelesaikan pembuatan kerupuk di salah satu pabrik dikawasan Jakarta, Selasa (16/11/2021). Harga minyak goreng curah terbus Rp 18 ribu per kilogram (kg). Hal itu berdampak pada produsen kerupuk. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak goreng mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga minyak goreng curah di Jakarta mencapai Rp 20 ribu/liter, padahal harga eceran tertinggi (HET) hanya Rp 11 ribu/liter. Kementerian Perdagangan menyadari kenaikan harga minyak goreng sudah tidak wajar.

"Memang kita lihat ada beberapa hal, karena perubahan iklim dan adanya supercycle dari harga-harga komoditas. Memang ada barang-barang yang naik, contohnya minyak goreng," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Selasa (16/11/21).

Harga minyak goreng dalam negeri tidak bisa lepas dari gejolak di pasar internasional. Malaysia sebagai salah satu penghasil CPO pun mengalami penurunan produksi hingga 8%. Selain itu, Kanada dan Argentina sebagai pemasok canola oil juga mengalami gangguan panen. Akibatnya harga naik di tengah menurunnya produksi dunia.

"Minyak goreng sekarang ini sudah mencapai level Rp 16-17 ribu untuk kemasan sederhana. Kenapa? Karena kita penghasil CPO terbesar di dunia berdasarkan keputusan menteri harga eceran tertinggi Rp 11 ribu (per liter), berbasiskan harga CPO USD 500 - USD 600 dolar (per ton). Hari ini CPO sudah menyentuh USD 1200 dolar," ujarnya.

Demi meminimalisir ketergantungan terhadap harga pasar internasional yang rentan gejolak, pemerintah bakal menyelesaikan aturan untuk menghentikan penggunaan minyak curah. Minyak curah dianggap punya fluktuasi harga yang tinggi dibandingkan kemasan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDB) Kemendag Oke Nurwan menyebut produsen dalam negeri bakal diarahkan untuk memproduksi minyak goreng kemasan.

"Ini kan yang ribut minyak goreng curah, itu tidak tahan dalam jangka lama sehingga salah satu alternatifnya harus segera dipastikan mandatory tujuh tertunda. Tinggal dua negara Indonesia dan Bangladesh yang maiah memperjualbelikan minyak curah dan minyak curah karena umurnya pendek sangat tergantung dari harga CPO Internasional," kata Oke.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Goreng Tiba-Tiba 'Terbang', Begini Penjelasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular