Blak-Blakan KPPU Soal Dugaan Kartel Minyak Goreng

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) semakin mencium adanya praktik kartel minyak goreng. Menyusul dari kasus dugaan penimbunan minyak goreng di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Apalagi jumlah minyak goreng yang berhasil ditemukan sangat banyak, mencapai 1,1 juta kilogram (kg),
Jumlah minyak goreng sebanyak itu ada di beberapa gudang, yakni diduga milik produsen minyak goreng dan peritel.
"Kasus tersebut semakin memperkuat sinyal kartel. Kenapa sinyal kartel makin kuat? Karena penimbunan tersebut bisa dimaknai bahwa perusahaan bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan menahan pasokan ke pasar," kata ketua KPPU Ukay Karyadi kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (22/2/22).
Akibat sinyal terhentinya distribusi minyak goreng ke pasaran, masyarakat kian kesulitan untuk mendapatkannya. Jika terus dibiarkan berlarut, maka berpotensi memperparah keadaan mendekati masa Ramadan.
"KPPU melalui Kantor Wilayah I di Medan sedang melakukan investigasi hal tersebut," kata Ukay.
Secara nasional, KPPU juga tengah mendalami kasus kartel ini dan bakal mendalami penimbunan minyak goreng tersebut, termasuk memanggil para pihak yang terlibat.
"Mulai pekan ini, KPPU juga sudah mengagendakan 4 peritel dan dua asoasiasi ritel (modern dan pasar tradisional) untuk dimintai keterangan," kata Ukay.
![]() Rak kosong penjualan minyak goreng di Indomaret (CNBC Indonesia/Ferry Sandi) |
Ditanya mengenai apakah ketiga perusahaan yang diduga menimbun minyak goreng tersebut di Sumut akan dipanggil, Ukay tidak merincinya. Namun, dia memastikan bakal memeriksa pihak yang diduga terkait jaringan kartel ini.
"Intinya, pihak-pihak yang terkait dalam rantai produksi/distribusi minyak goreng, dari hulu hingga hilir akan dimintai keterangan," jelas Ukay.
"Hingga kini, sudah 11 produsen minyak goreng dimintai keterangan, dan ini akan berlanjut pada produsen-produsen minyak goreng lainnya," lanjutnya.
Sebelumnya, Sekjen Aprindo Solihin membantah adanya penimbunan minyak goreng oleh anggotanya. Apalagi, kata dia, dengan pasokan yang masih tersendat, dimana service level masih berkisar di bawah 15%.
[Gambas:Video CNBC]
Indikasi Kartel Migor, KPPU: Produsen Serempak Naikkan Harga!
(dce/dce)