Internasional

Ancaman Selain Covid Nyata, Puluhan Ribu Meninggal di India!

News - Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 November 2021 07:50
People play cricket on the floodplains of the Yamuna river on a smoggy morning in New Delhi, India, November 17, 2021. REUTERS/Anushree Fadnavis Foto: REUTERS/ANUSHREE FADNAVIS

Jakarta, CNBC Indonesia - India saat ini mengalami sebuah bencana baru. Setelah tsunami Covid-19 dan krisis energi, kali ini Negeri Hindustan itu harus menghadapi ancaman polusi udara yang mulai menyerang penduduk.

Memburuknya kualitas udara dikarenakan polusi yang mulai menyelimuti kota. CNN International menyebut bahwa kualitas udara yang buruk ini bisa menjadi pembunuh diam-diam atau sillent killer bagi masyarakat.

Hal ini bukan tanpa sebab. Bahkan, sembilan dari 10 kota paling tercemar di dunia berada di India.

Dari daftar itu, ibu kota India, New Delhi, juga masuk sebagai salah satu yang paling buruk. Mengutip laporan jurnal ilmiah Lancet pada tahun 2020, disebutkan 17.500 orang meninggal di kota itu pada tahun 2019 karena polusi udara.

Ancaman ini juga nyatanya telah membuat warga mengeluh. Mereka mulai memaparkan masalah kesehatan yang ditimbulkan udara kotor yang juga dipakai untuk bernafas itu.

"Saya melepas masker saya karena saya perlu meniup peluit untuk menghentikan lalu lintas, tetapi itu mengerikan," kata polisi lalu lintas yang berusia 48 tahun, dikutip Kamis (25/11/2021).

Tak hanya polisi, hal sama juga dikatakan warga Delhi lainnya, Neelam Joshi. Ia merasakan polusi setiap kali dia keluar dari rumahnya untuk naik kereta ke tempat kerja.

"Ketika Anda meninggalkan rumah di pagi hari, itu hal pertama yang Anda rasakan," kata Joshi.

Amanpreet Kaur, 28, seorang pramugari dari daerah Rohini Delhi, baru-baru ini menjadi kru penerbangan dari Amerika Serikat (AS). Ia mengaku kaget dengan kualitas udara saat mendarat di India dari AS.

"Ketika saya mendarat kembali ke India, setelah penerbangan saya dari AS, itu mengerikan. Saya terus batuk," ucapnya.

Delhi sendiri telah memerintahkan beberapa aktivitas masyarakat seperti kerja di kantor dan juga sekolah dihentikan. Selain itu, kota itu juga akan menutup pintunya untuk truk yang tidak membawa kebutuhan esensial dan juga operasional PLTU.

Ini untuk mengurangi polusi yang ditimbulkan dari kegiatan masyarakat itu. Polusi udara memburuk beberapa pekan ini bukan hanya karena aktivitas kendaraan bermotor dan pembangkit listrik energi fossil, tapi juga perayaan Diwali dan suhu dingin.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bencana Baru Selain Covid Serang India, Pekerja Diminta WFH


(tps/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading