
Bandingkan Rumah di Jakarta Sampai Bali, Mana Lebih Mahal?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 membuat sektor properti menjadi salah satu sektor yang mengalami dampak paling parah, banyak orang yang menjual rumah dengan diskon besar-besaran demi menyambung hidup.
Kini, di tengah ekonomi yang mulai pulih, perlahan harga rumah mulai menunjukkan tren peningkatan, baik secara kuartalan (qtq) atau tahunan (yoy), khususnya harga-harga rumah di Jabodebek (Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi) - Banten dan Bali.
Jika dilihat berdasarkan indeks harga properti residensial (IHPR), harga-harga rumah di Bali lebih rendah atau murah dibandingkan dengan IHPR yang ada di Jabodebek - Banten.
Tercermin dari hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) pada Kuartal III-2021 yang telah diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI), dikutip Senin (15/11/2021).
Indeks harga properti residensial (IHPR) di Jabodebek - Banten pada Kuartal III - 2021 tercatat mencapai 230,26, naik tipis dari Kuartal II-2021 dan yang mencapai 229,8. Juga lebih tinggi dibandingkan dengan IHPR pada Kuartal III-2020 yang hanya mencapai 227,42.
Adapun IHPR di Jabodebek-Banten pada Kuartal III-2021 pada tipe rumah kecil yakni 303,92, tipe rumah menengah 224,91, dan tipe rumah besar 177,62.
Dalam laporan yang disuguhkan BI, secara persentase, harga rumah di Jabodebek-Banten pada Kuartal III-2021 mencapai 1,25% atau naik dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya mencapai 1,15% (qtq). Sementara dibandingkan dengan Kuartal III-2021 naik tipis 0,03% poin.
Sementara di Bali, IHPR pada Kuartal III-2021 mencapai 189,5, naik tipis dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 188,01. IHPR di Bali pada Kuartal III-2021 juga lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 yang hanya mencapai 187,69.
Secara rinci, pada Kuartal III-2021, IHPR di Bali yakni rumah tipe kecil sebesar 194,55, tipe rumah menengah 208,76, dan rumah tipe besar 164,28.
Dalam persentase, harga rumah di Bali pada Kuartal III-2021 mencapai 1,1%, naik dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya 0,84%. Juga lebih tinggi dibandingkan dengan Kuartal III-2020 yang hanya mencapai 0,78%.
Untuk diketahui, harga properti residensial, berdasarkan SHPR BI pada Kuartal III-2021 tumbuh terbatas, yang hanya mencapai 1,41% year on year (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 1,49%.
Pada triwulan IV-2021, responden memperkirakan pertumbuhan harga properti masih akan tertahan, yang hanya akan tumbuh 1,19% atau lebih rendah dibandingkan Kuartal III-2021, maupun kuartal IV-2020 yang mencapai 1,43%.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi Ramai Orang-Orang Kaya di DKI Banting Harga Rumah