Internasional

Ditembak 4 Kali, Bos Telekomunikasi Tewas di Myanmar

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 November 2021 14:05
In this image made from video provided by the Democratic Voice of Burma (DVB), protesters hold an image of deposed Myanmar leader Aung San Suu Kyi and former President Win Myint outside the Hladen Center in Yangon, Myanmar Sunday, Feb. 7, 2021.  About 2,000 protesters rallied against the military takeover in Myanmar's biggest city on Sunday and demanded the release of Aung San Suu Kyi, whose elected government was toppled by the army that also imposed an internet blackout.  (DVB via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos perusahaan telekomunikasi besar di Myanmar ditembak mati, Kamis (4/11/2021). Thein Aung (56), kepala keuangan Mytel, yang juga mantan mayor, dibunuh saat berada di luar kediamannya di Yangon.

Mytel adalah salah satu dari mepat perusahaan negara dan dimiliki militer. Junta menyebut pelaku sebagai 'teroris'.

MytelFoto: Mytel (Dok. Mytel)
Mytel

Mengutip AFP, bukan hanya dirinya, sang istri juga ditembak. Saat ini ia menerima perawatan intensif di rumah sakit.

Sementara itu, berdasarkan pemberitaan Radio Free Asia, seorang saksi mata mengatakan ia ditembak empat kali. Kejadian terjadi pagi hari waktu setempat.

"Dia ditembak empat kali saat dia dan istrinya meninggalkan rumah mereka di pagi hari," tegas seorang warga yang menjadi saksi mata, dikutip Jumat (5/11/2021).

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Junta disebut "mengepung" lokasi setelah kejadian penembakan terjadi.

Myanmar dilanda kekacauan pasca kudeta junta ke pemerintahan Aung San Suu Kyi awal 2021. Di seluruh negeri itu, hampir setiap hari terjadi pembunuhan terhadap pejabat junta tingkat rendah atau orang yang diduga menjadi informan.

Pemerintah oposisi junta, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) belum berkomentar soal ini. Mytel adalah perusahaan patungan militer dengan Viettel milik Kementerian Pertahanan Vietnam.

Diketahui Thein Aung juga menjabat sebagai manajer umum di Myanmar Economic Corporation (MEC) dan anak perusahaan Star High Co Ltd, pemilik media Myanmar Now. MEC sebelumnya mendapat sanksi dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris sejak Maret.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Negara Tetangga RI Ini Terancam Perang Saudara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular