Internasional

Horor Terjadi Lagi di Myanmar, Ratusan Desa Dibakar Junta

sef, CNBC Indonesia
14 April 2022 11:13
Foto udara desa Bin di Kotapraja Mingin di wilayah Sagaing setelah penduduk desa mengatakan desa itu dibakar oleh militer Myanmar, di Myanmar, Kamis (3/2/2022). (REUTERS/Stringer)
Foto: Foto udara desa Bin di Kotapraja Mingin di wilayah Sagaing setelah penduduk desa mengatakan desa itu dibakar oleh militer Myanmar, di Myanmar, Kamis (3/2/2022). (REUTERS/Stringer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Reruntuhan dan abu, jadi pemandangan awam di desa tepi sungai, Bin. Desa ini berada di jantung pusat agama Budha di Myanmar Tengah.

Bin adalah salah satu dari lebih dari 100 desa yang sebagian atau seluruhnya dibakar oleh militer sejak awal tahun ini. Sebanyak 5.500 bangunan sipil telah diratakan guna menekan oposisi yang melawan junta.

Sejak kudeta berlangsung awal 2021 lalu, hingga kini Myanmar belum sepenuhnya damai. Pertempuran masih terus terjadi.

Foto udara desa Bin di Kotapraja Mingin di wilayah Sagaing setelah penduduk desa mengatakan desa itu dibakar oleh militer Myanmar, di Myanmar, Kamis (3/2/2022). (REUTERS/Stringer)Foto: Foto udara desa Bin di Kotapraja Mingin di wilayah Sagaing setelah penduduk desa mengatakan desa itu dibakar oleh militer Myanmar, di Myanmar, Kamis (3/2/2022). (REUTERS/Stringer)
Foto udara desa Bin di Kotapraja Mingin di wilayah Sagaing setelah penduduk desa mengatakan desa itu dibakar oleh militer Myanmar, di Myanmar, Kamis (3/2/2022). (REUTERS/Stringer)

Lusinan citra satelit dari AS Planet Labs dan NASA juga menunjukkan bagaimana pembakaran desa telah meluas di Negeri Burma. Salah satunya di wilayah Sagaing, tempat desa Bin beraad.

"Ini adalah kampanye teror," kata utusan khusus PBB untuk hak asasi manusia di Myanmar, Tom Andrews, kepada Reuters.

Ia mengatakan laporan tersebut bukan "pepesan kosong". Ia telah berbicara dengan beberapa sanksi dan informan di lapangan.

"Jika Anda tinggal di daerah atau desa yang menurut mereka (junta) sangat mendukung mereka yang mengangkat senjata (oposisi) maka Anda, dalam pandangan mereka, adalah musuh," tegasnya.

Penduduk setempat juga mengatakan bagaimana serangan militer dan pembakaran menyebabkan migrasi besar-besaran penduduk. Dari data PBB, lebih dari 52.000 orang telah meninggalkan rumah.

Junta menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi yang terpilih melalui pemilu 1 Februari 2021. Pemenang Nobel itu pun ditahan dan menghadapi sejumlah tuntutan mulai dari kecurangan pemilu hingga sejumlah penyelundupan.

Pembakaran desa-desa pendukung Suu Kyi juga senta dilaporkan BBC Burma dan Data For Myanmar. Bin sendiri dibakar 31 Januari, menurut keterangan tujuh saksi setempat.

"Kami kehilangan semua yang kami miliki," kata Maung Zaw, 41 tahun, seorang petani kacang.

"Saya akan berjuang melawan kediktatoran militer ini sampai akhir."

Mengutip Bank Dunia, ekonomi Myanmar pascakudeta diyakini sudah ambruk 10%. PBB sempat menyebut 48,4% warga akan hidup dalam kemiskinan tahun ini.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Myanmar Membara Lagi, Pro Junta Militer Diserang Granat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular