Coba Resapi...Indonesia Kaum yang Beruntung atau Merugi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 October 2021 10:10
Bongkar Muat Peti Kemas di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Peti Kemas di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Namun bukan berarti tidak ada kabar baik. Ada data lain yang menggambarkan harapan akan kebangkitan ekonomi Tanah Air.

Misalnya ekspor. Data ekspor untuk kuartal III-2021 masih sampai Agustus, periode September akan diumumkan pada 15 Oktober 2021.

Dalam dua bulan pertama kuartal III-2021, total nilai ekspor Indonesia adalah US$ 39,14 miliar. Pada Agustus 2021, nilai ekspor mencapai rekor tertinggi sepanjang Indonesia merdeka.

Sementara pada dua bulan awal kuartal III-2020, total nilai ekspor adalah US$ 27,01 miliar. Jadi ada pertumbuhan 44,91%.

Lesatan ekspor ditopang oleh kenaikan harga komoditas. Sepanjang kuartal III-2021, rata-rata harga batu bara adalah US$ 152,95/ton. Melonjak 184,82% dibandingkan rata-rata harga kuartal III-2020.

Selain batu bara, harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) pun melesat. Rata-rata harga CPO pada kuartal III-2021 adalah MYR 4.095,55/ton. Naik 56,75% dari periode yang sama tahun lalu.

Tidak hanya ekspor, kenaikan harga komoditas juga mengerek konsumsi rumah tangga. Saat harga komoditas tinggi, konsumsi rumah tangga akan mengikuti karena peningkatan pendapatan masyarakat.

Konsumsi rumah tangga adalah kontributor terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Saat harga komoditas naik, biasanya pertumbuhan ekonomi Ibu Pertiwi ikut terungkit.

Halaman Selanjutnya --> Penanganan Pandemi adalah Koentji

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular