Internasional

Biden Ngamuk Bom Bunuh Diri Afghanistan, Janji Balas Dendam

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 August 2021 09:05
Biden gelar pesta di gedung putih. (AP/Patrick Semansky)
Foto: Biden gelar pesta di gedung putih. (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji memburu para pelaku bom bunuh diri di bandara internasional Hamid Karzai, Kamis (26/8/2021). Kejadian itu tak hanya menewaskan puluhan warga sipil tapi juga belasan tentara Amerika di Kota Kabul, Afghanistan.

"Kepada mereka yang melakukan serangan ini serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini, kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," ancam Biden dikutip dari AFP, Jumat (27/8/2021).

Dalam pidato serius dari Gedung Putih, Biden mengatakan prajurit yang tewas adalah pahlawan. Ia juga mengatakan misi mereka untuk mengevakuasi ribuan warga sipil dari Afghanistan tidak akan terhalang dengan munculnya insiden ini.

"Kami tidak akan dihalangi oleh teroris. Kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi," kata Biden.

Dia menegaskan kembali batas waktu bagi semua pasukan AS untuk meninggalkan Afghanistan hanya sampai 31 Agustus. Sehingga pasukan AS akan menerbangkan sebanyak mungkin orang sebelum tanggal itu.

In this image from video, onlookers and injured people surround the site of a deadly explosion outside the airport in Kabul, Afghanistan, Thursday, Aug. 26, 2021. Two suicide bombers and gunmen have targeted crowds massing near the Kabul airport, in the waning days of a massive airlift that has drawn thousands of people seeking to flee the Taliban takeover of Afghanistan. (Aśvaka News Agency via AP)Foto: Suasana warga yang terluka saat terjadi ledakan mematikan di luar bandara di Kabul, Afghanistan, Kamis, 26 Agustus 2021. (Aśvaka News Agency via AP)
In this image from video, onlookers and injured people surround the site of a deadly explosion outside the airport in Kabul, Afghanistan, Thursday, Aug. 26, 2021. Two suicide bombers and gunmen have targeted crowds massing near the Kabul airport, in the waning days of a massive airlift that has drawn thousands of people seeking to flee the Taliban takeover of Afghanistan. (Aśvaka News Agency via AP)

"(Masih ada) peluang untuk beberapa hari ke depan, antara sekarang dan 31, untuk bisa mengeluarkan mereka," katanya.

"Mengetahui ancamannya, mengetahui bahwa kita mungkin akan mendapat serangan lagi, militer telah menyimpulkan bahwa itulah yang harus kita lakukan. Saya pikir mereka benar."

ISIS mengaku bertanggung jawab pada bom yang terjadi. Bom menyerang gerbang-gerbang bandara yang dipenuhi warga yang meminta evakuasi dari Afghanistan.

Disebut ada dua bom yang meledak. Sebuah ledakan terjadi di Gerbang Abbey bandara dan satu lagi di dekatnya, di lokasi bernama Hotel Baron.

"Hari ini pembom mampu menembus semua benteng keamanan," kata ISIS sebagaimana dimuat jaringannya Amag, yang dilaporkan badan pemantau SITE.

"Pembom hanya berjarak lima meter (16 kaki) dari pasukan AS sebelum meledak.

Dilaporkan pejabat kesehatan setidaknya 60 warga sipil tewas akibat kejadian ini. Sebanyak 12 tentara AS juga tewas.

Halaman 2>>

Sementara itu, di kesempatan yang sama Biden mengatakan dia tidak melihat bukti bahwa Kelompok Taliban berkolusi dengan militan ISIS dalam melakukan serangan mematikan di Kabul tersebut.

"Sejauh ini tidak ada bukti bahwa saya telah diberikan sebagai konsekuensi oleh salah satu komandan di lapangan bahwa telah ada kolusi antara Taliban dan ISIS dalam melakukan apa yang terjadi hari ini," katanya.

Taliban juga bereaksi pada bom mematikan tersebut. Kelompok itu mengatakan mengutuk keras kejadian ini.

"Imarah Islam mengutuk keras pemboman yang menargetkan warga sipil di bandara Kabul," kata juru bicara kelompok itu di Twitter, dikutip Jumat (27/8/2021).

"Ledakan itu terjadi di mana pasukan AS bertanggung jawab atas keamanannya."

Sebelumnya, AFP melaporkan, ancaman jaringan ISIS, ISIS-Khorasan (ISIS-K), menyerang Afghanistan. ISIS-K merupakan cabang dari ISIS yang pertama kali di deklarasikan di Irak-Suriah pada 2014.

Kelompok ini berakar di timur laut Afghanistan, khususnya provinsi Kunar, Nagarhar dan Nuristan. Pemantau PBB menyebut setidaknya ada 500 hingga ribuan pejuang aktif.

Khorasan sendiri adalah nama historis wilayah yang sekarang disebut Pakistan, Iran, Afghanistan dan Asia Tengah. Dalam laporan yang sama, kelompok ini menargetrkan sekte yang dianggap sesat, termasuk syiah,

Dengan Taliban, kelompok ini menyebut penguasa Afghanistan itu murtad. Bahkan sempat terlibat pertempuran di 2019.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular