
Korban PPKM Bertambah Lagi: Penjualan Ritel Ambruk!

Sebelumnya, BI melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga melemah. Pada Juli 2021, IKK tercatat 80,2. Turun dibandingkan IKK bulan sebelumnya yaitu 107,4.
IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau masih di bawah 100, artinya konsumen pesimistis memandang prospek perekonomian saat ini dan beberapa bulan mendatang.
Untuk kali pertama IKK terjerumus ke zona pesimistis dalam empat bulan terakhir. IKK Juli 2021 juga menjadi yang terendah sejak Oktober tahun lalu.
![]() |
"Tertahannya keyakinan konsumen pada Juli 2021 disebabkan konsumen memprakirakan ekspansi kondisi perekonomian pada 6 bulan ke depan masih terbatas, baik dari aspek kegiatan usaha maupun ketersediaan lapangan kerja. Meski demikian, ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan tetap terjaga pada area optimis. Pada saat yang sama, konsumen mempersepsikan kondisi ekonomi saat ini belum sesuai yang diharapkan, ditengarai sejalan dengan penurunan aktivitas ekonomi dan penghasilan masyarakat yang lebih terbatas karena adanya Pemberlakuan PPKM Level 4 di berbagai wilayah di Indonesia," papar keterangan tertulis BI.
Dunia usaha juga dibikin ngos-ngosan oleh PPKM. Ini tergambar dari aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI).
IHS Markit melaporkan, PMI manufaktur Indonesia berada di 40,1 pada Juli 2021. Anjlok dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 53,5 sekaligus menjadi yang terendah sejak Juni tahun lalu.
![]() |
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Kalau sudah di bawah 50, artinya dunia usaha sedang dalam fase kontraksi, tidak berekspansi. Juli 2021 menjadi kali pertama dalam sembilan bulan PMI manufaktur Indonesia terjerumus ke zona kontraksi.
Dari 36 negara yang dicakup oleh survei PMI manufaktur IHS Markit, skor 40,1 membawa Indonesia berada di urutan kedua terbawah. Hanya lebih baik dari Myanmar.
Sementara koreksi 13,4 poin dari Juni ke Juli 2021 adalah yang tedalam dari 36 negara tersebut. Artinya, efek dari pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat terhadap sektor manufaktur paling parah terjadi di Indonesia.
![]() |
"Penerapan PPKM Level 4 diperkirakan mengurangi aktivitas di perekonomian, khususnya yang identik dengan mobilitas seperti kegiatan konsumsi dan investasi. PPKM juga akan memberikan dampak ke sektor yang tergantung terhadap mobilitas masyarakat seperti perdagangan, transporasi, hotel dan restoran, serta akomodasi makan-minum. Oleh karena itu, kita semua memiliki kepentingan bersama untuk benar-benar mengendalikan varian delta Covid-19 yang akan memberikan downside risk ke outlook perekonomian paruh kedua 2021," jelas Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
