Internasional

China Mulai Perang Lawan Covid Delta, Jutaan Orang Dilockdown

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
03 August 2021 06:39
Upacara 100 Tahun Partaoi Komunis Tiongkok
Foto: Sebuah layar menunjukkan Presiden China Xi Jinping berbicara selama upacara untuk menandai peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China yang berkuasa di Lapangan Tiananmen di Beijing, Kamis, 1 Juli 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Jakarta, CNBC Indonesia - China kini mencatat kenaikan kasus Covid-19 akibat masuknya varian Delta. Bahkan kasus Senin (2/8/2021) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang 2021, yakni 98 kasus.

Dari angka tersebut, 55 kasus merupakan transmisi lokal. Varian Delta kini menyebar di 20 kota dan lebih dari selusin provinsi di negeri Tirai Bambu.

Untuk melawan makin mewabahnya varian yang ditemukan pertama kali di India itu, jutaan orang bahkan kini dikunci (lockdown). Bukan hanya di provinsi hotspot kasus tapi juga sampai ke ibu kota Beijing.

Di Beijing sejak Minggu, pejabat kota meminta penduduk untuk tidak meninggalkan kota itu. "Kecuali jika diperlukan," ujar pejabat dikutip AFP, Selasa (3/8/2021).

Semua jalur kereta api, bus dan udara dari daerah-daerah episentrum corona ditemukan diputus. Wisatawan juga dilarang datang ke Beijing walau kini tengah puncak liburan musim panas di negeri itu.

"Hanya pelacong penting yang diizinkan masuk jika tes asam nukleatnya negatif," ujar pejabat Beijing.

Sementara di Provinsi Hunan tepatnya kota Zhuzhou, sebanyak 1,2 juta penduduk diminta tetap di rumah selama tiga hari. Ini bersamaan dengan pengujian massif yang dilakukan pemerintah dan vaksinasi di seluruh kota.

"Situasinya masih suram dan sulit," kata pemerintah Zhuzhou.

Kota wisata Zhangjiajie dekat Zhuozhu juga dikunci sejak Jumat. Total penduduk kota itu sebanyak 1,5 juta.

China sebelumnya sukses melawan Covid-19 di 2020. Semenjak wabah itu menyerang Wuhan, Provinsi Hubei, China melakukan penguncian selama tiga bulan dan mencapai kesuksesan dalam pengendalian kasus.

Namun klaster baru varian Delta di bandara internasional Nanjing, Provinsi Jiangsu terkait Sembilan petugas kebersihan 20 Juli lalu mengancam keberhasilan itu. Selama dua pekan terakhir sudah ditemukan 360 kasus lokal Covid-19 varian Delta.

Tidak jelas dari mana varian Delta masuk. Namun, mengutip Reuters, beberapa menyebut infeksi berasal dari penerbangan dari Rusia.

Halaman 2>>

Sementara itu varian Delta disebut menimbulkan risiko baru bagi ekonomi China. Pusat Covid -19 varian Delta yakni Provinsi Jiangsu wilayah Yangzhou, dekat Nanjing terpaksa meliburkan pabrik dan perusahaan logistik karena karyawan antre menjalani tes Covid-19.

"Kami tidak dapat mengirimkan barang karena perusahaan pengiriman memberi tahu kami bahwa mereka telah menangguhkan layanan mereka," kata seorang manajer pabrik mainan bermarga Wang dikutip dari Reuters.

"Dalam beberapa hari terakhir, banyak tempat telah dikunci secara bertahap. Kami secara resmi diberitahu untuk menghentikan operasi hari ini, dan semua karyawan kami tidak datang ke pabrik."

Ekonomi China secara keseluruhan disebut tidak kebal. Bahkan kuartal kedua April hingga Juni, ekonomi tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan karena harga bahan baku yang tinggi, belanja konsumen yang hati-hati dan pasar real estate yang lemah.

"Varian Delta adalah ujian terbesar dari strategi nol-Covid-19 China sejak wabah awal tahun lalu," kata Julian Evans-Pritchard, ekonom senior China di Capital Economics.

"Tetapi mengingat rekam jejak negara dalam menangani virus sejauh ini, asumsi kami adalah bahwa mereka akan menghentikan wabah sebelum lepas kendali. Tentu saja, hal itu akan menimbulkan biaya ekonomi."

Mengutip Trading Economics, ekonomi China di kuartal II ini tumbuh 7,9%. Ini meleset dari ekspektasi 8,1%.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular