
China Mulai Perang Lawan Covid Delta, Jutaan Orang Dilockdown

Jakarta, CNBC Indonesia - China kini mencatat kenaikan kasus Covid-19 akibat masuknya varian Delta. Bahkan kasus Senin (2/8/2021) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang 2021, yakni 98 kasus.
Dari angka tersebut, 55 kasus merupakan transmisi lokal. Varian Delta kini menyebar di 20 kota dan lebih dari selusin provinsi di negeri Tirai Bambu.
Untuk melawan makin mewabahnya varian yang ditemukan pertama kali di India itu, jutaan orang bahkan kini dikunci (lockdown). Bukan hanya di provinsi hotspot kasus tapi juga sampai ke ibu kota Beijing.
Di Beijing sejak Minggu, pejabat kota meminta penduduk untuk tidak meninggalkan kota itu. "Kecuali jika diperlukan," ujar pejabat dikutip AFP, Selasa (3/8/2021).
Semua jalur kereta api, bus dan udara dari daerah-daerah episentrum corona ditemukan diputus. Wisatawan juga dilarang datang ke Beijing walau kini tengah puncak liburan musim panas di negeri itu.
"Hanya pelacong penting yang diizinkan masuk jika tes asam nukleatnya negatif," ujar pejabat Beijing.
Sementara di Provinsi Hunan tepatnya kota Zhuzhou, sebanyak 1,2 juta penduduk diminta tetap di rumah selama tiga hari. Ini bersamaan dengan pengujian massif yang dilakukan pemerintah dan vaksinasi di seluruh kota.
"Situasinya masih suram dan sulit," kata pemerintah Zhuzhou.
Kota wisata Zhangjiajie dekat Zhuozhu juga dikunci sejak Jumat. Total penduduk kota itu sebanyak 1,5 juta.
China sebelumnya sukses melawan Covid-19 di 2020. Semenjak wabah itu menyerang Wuhan, Provinsi Hubei, China melakukan penguncian selama tiga bulan dan mencapai kesuksesan dalam pengendalian kasus.
Namun klaster baru varian Delta di bandara internasional Nanjing, Provinsi Jiangsu terkait Sembilan petugas kebersihan 20 Juli lalu mengancam keberhasilan itu. Selama dua pekan terakhir sudah ditemukan 360 kasus lokal Covid-19 varian Delta.
Tidak jelas dari mana varian Delta masuk. Namun, mengutip Reuters, beberapa menyebut infeksi berasal dari penerbangan dari Rusia.
Halaman 2>>
