Internasional

Alert! Covid India Turun tapi Ilmuwan Malah Kasih Warning

Tirta, CNBC Indonesia
08 June 2021 15:35
Petugas medis mendatangi rumah warga yang akan di Vaksin di India. (AP/Dar Yasin)
Foto: Petugas medis mendatangi rumah warga yang akan di Vaksin di India. (AP/Dar Yasin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus infeksi Covid-19 di India perlahan mulai melandai. Gelombang kedua berhasil dilalui Negeri Bollywood dengan sangat dramatis. Kini India mulai melonggarkan lockdown ketat yang ditetapkan sejak bulan April lalu. 

Hingga Minggu (6/6/2021), India mencatatkan ada 114.460 kasus infeksi baru Covid-19. Angka tersebut merupakan tambahan kasus harian terendah dalam dua bulan terakhir. Apabila dilihat secara tren, puncak gelombang kedua di India sudah berhasil dilalui. 

India

Angka kematian juga sudah mulai mengalami penurunan, meski tetap tinggi. Per Minggu tambahan kasus kematian akibat Covid-19 di India dilaporkan mencapai 2.677 orang. 

India

Reuters melaporkan, gelombang kedua virus corona yang sebagian besar menghantam pedalaman pedesaan negara itu belum mereda. Namun New Delhi dan kota-kota lain sedang berupaya untuk medorong aktivitas usaha mulai pekan ini.

Negara bagian barat Maharashtra sebagai wilayah terkaya di India dan yang paling menderita akibat infeksi selama gelombang kedua, berencana untuk memulai pelonggaran secara bertahap minggu ini.

Para ilmuwan telah memperingatkan gelombang ketiga virus corona yang dapat melanda India di akhir tahun, kemungkinan akan lebih berdampak pada anak-anak.

Meskipun vaksinasi terus menerus digenjot dalam beberapa minggu terakhir, mayoritas dari 1,3 miliar penduduknya diperkirakan belum divaksinasi pada saat potensi gelombang ketiga melanda.

Setidaknya lebih dari 10% dari total populasi masyarakat India sudah mendapatkan satu kali suntikan atau satu dosis vaksin sampai awal Juni ini. Namun porsi tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan total populasi India yang besar dan padat. 

Vaksin India

Dampak lockdown India tidak hanya terasa bagi perekonomian domestiknya saja, tetapi juga perekonomian global. Seperti diketahui bersama, India merupakan pasar yang besar untuk berbagai komoditas seperti energi (batu bara dan minyak) hingga pertanian (minyak sawit dan minyak nabati lain). 

Adanya penguncian ekonomi membuat kebutuhan akan berbagai komoditas tersebut mengalami penurunan sehingga berdampak negatif terhadap kinerja ekspor negara-negara produsen komoditas seperti Malaysia dan Indonesia.

Tidak hanya soal komoditas saja, India juga memasok tenaga kerjanya untuk perekonomian barat seperti Eropa dan Inggris. Banyak tenaga kerja India yang bekerja di sektor kesehatan dan keuangan di negara-negara barat.

Ledakan kasus Covid-19 di India sekarang juga menjadi ancaman besar terhadap ketersediaan tenaga kerja bagi dunia. 

Umma S Khambamphati seorang Profesor Ekonomi di University of Readings, dalam sebuah tulisannya menyebutkan bahwa industri farmasi di India adalah yang terbesar ketiga di dunia dalam hal volume dan ke-11 terbesar dalam hal nilai ekonominya.

India menyumbang 3,5% dari total obat dan obat yang diekspor secara global dan sekitar 20% dari ekspor obat generik global. Jika ada kendala ekspor maka akan ada berbagai konsekuensi untuk perawatan kesehatan di seluruh dunia, yang akan kembali berpengaruh pada pertumbuhan global.

Lebih penting lagi, saat ini India juga memproduksi 70% vaksin dunia. Serum Institute of India (SII) telah diberi hak untuk memproduksi vaksin AstraZeneca untuk 64 negara berpenghasilan rendah dalam program Covax WHO, serta 5 juta dosis yang ditujukan untuk Inggris.

Pada 18 Mei lalu SII mengatakan bahwa pihaknya kemungkinan tak akan mulai mengirimkan kembali vaksin Covid-19 kepada konsorsium Covax hingga akhir tahun ini. Itu artinya bahwa negara-negara berkembang dan miskin yang ingin segera melakukan vaksinasi benar-benar terancam. 

Krisis di India telah berarti bahwa ekspor vaksin ini dalam ancaman dan membuat banyak negara rentan terhadap gelombang baru virus sehingga angan-angan untuk ekonomi kembali bangkit menjadi semakin sulit tercapai

Jika India tidak dapat menyediakan pasokan vaksin ke seluruh dunia, maka dunia bisa dihadapkan pada risiko ke bawah yang besar akibat harus berulang kali mengunci perekonomiannya.


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Please Jangan Ditiru RI, Corona Naik Lagi di India karena Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular