Internasional

Tsunami Corona India Masih Lanjut: Kasus Rekor, Vaksin Habis!

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
27 April 2021 03:30
A relative of a person who died of COVID-19 is consoled by another during cremation in Jammu, India, Sunday, April 25, 2021. Delhi has been cremating so many bodies of coronavirus victims that authorities are getting requests to start cutting down trees in city parks, as a second record surge has brought India's tattered healthcare system to its knees. (AP Photo/Channi Anand)
Foto: Seorang dihibur oleh kerabatnya di krematorium saat kremasi massal korban COVID-19, di New Delhi, India, Sabtu, 24 April 2021. (AP/Channi Anand)

Jakarta, CNBC Indonesia - Infeksi virus corona di India makin jadi. Untuk lima hari berturut-turut, kasus corona harian kembali rekor.

Senin (26/4/2021), negeri Bollywood mencatat penambahan kasus 352.991. Ini membuat total warga yang telah terinfeksi melampaui 17 juta orang.

Angka kematian juga mencetak rekor. India mencatat penambahan 2.812 pasien meninggal, yang menjadikan total kematian kini 195.123.

Melonjaknya kasus terus menerus memang telah membuat rumah sakit di negeri itu "ambruk". Yang paling buruk, mereka mulai kehabisan pasokan oksigen untuk pasien gejala berat bernafas.

"Saat ini rumah sakit itu dalam mode mohon-dan-pinjam dan ini adalah situasi krisis yang ekstrim," kata Juru Bicara Rumah Sakit (RS) Sir Ganga Ram di ibu kota, dikutip dari Channel News Asia (CNA).

Lockdown pun terus terjadi di beberapa wilayah. New Delhi memperpanjang penguncian di tengah banyaknya fasilitas kremasi yang kewalahan membakar jenazah.

Negara bagian Maharashtra juga memperpanjang penguncian hingga 1 Mei. Wilayah itu merupakan rumah bagi industri perfilman India di Mumbai.

Terbaru, kota Bengaluru, di negara bagian Karnataka juga memulai lockdown Selasa (27/4/2021). Tidak ada yang boleh keluar rumah, kecuali penting, hingga 14 hari ke depan.

"Hati saya hancur untuk semua teman dan keluarga saya di Delhi dan India yang mengalami neraka ini," kata Vipin Narang, seorang profesor ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat, di Twitter.

Sementara kasus terus naik, India yang awalnya pusat produksi corona kini mulai kekurangan pasokan vaksin. Maharashtra sudah menyetop vaksinasi sejak Minggu.

Antrean panjang lebih dari 1.000 orang juga terjadi di negara bagian Satara. Sebelumnya vaksinasi sempat dijeda dua hari karena persoalan pasokan.

"Saya tidak tahu kapan giliran saya akan tiba," kata Shubhada Pendse, 68 tahun.

Permintaan vaksin telah melampaui pasokan karena kampanye inokulasi meluas bulan ini. Sementara perusahaan berjuang untuk meningkatkan produksi, sebagian karena kekurangan bahan baku dan kebakaran di fasilitas yang membuat dosis AstraZeneca.

Sejumlah negara juga mengirimkan bantuan komponen vaksin dan peralatan medis, termasuk pasokan oksigen ke India. Di antaranya Singapura, Amerika Serikat (AS) dan Jerman.

Komisi Eropa juga mengatakan akan melakukan hal yang sama. Negara tetangga terdekat India, Bangladesh menutup perbatasannya 14 hari, guna mengurangi penyebaran infeksi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Please Jangan Ditiru RI, Corona Naik Lagi di India karena Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular