Subsidi Solar Diusulkan Tetap Rp 500/Liter di 2022

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
02 June 2021 13:45
Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak pada kendaraan di salah satu SPBU dikawasana Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/4/2018).
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan subsidi solar pada tahun 2022 mendatang sama dengan tahun ini yakni dipatok tetap Rp 500 per liter.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (02/06/2021). Dia mengatakan, besaran patokan subsidi solar per liter yang tidak berubah pada tahun depan ini dalam rangka efisiensi.

"Mengenai subsidi minyak solar di RAPBN 2022, diusulkan subsidi minyak solar tetap yakni Rp 500 per liter, sama dengan 2021," papar Arifin kepada Komisi VII DPR, Rabu (02/06/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, agar subsidi ini bisa tepat sasaran, maka diperlukan peran pengawasan secara langsung dari sejumlah pihak yang terkait, termasuk Pemerintah Daerah.

"Pengawasan bisa lewat program digitalisasi dan atau pengawasan di lapangan," ujarnya.

Subsidi solar dipatok tetap Rp 500 per liter mulai berlaku pada 2021 ini. Sementara pada 2020 subsidi solar masih dipatok Rp 1.000 per liter.

Sementara dari sisi volume, volume minyak solar di dalam RAPBN 2022 diusulkan mencapai 14,34-15,10 juta kilo liter (kl), turun dari target solar bersubsidi di APBN 2021 yang ditetapkan sebesar 15,80 juta kl.

Adapun realisasi sampai dengan Mei 2021, minyak solar telah terserap 5,42 juta kl. Hingga akhir tahun 2021 diproyeksikan penyaluran minyak solar lebih rendah dari target, yakni hanya sekitar 14,33 juta kl.

Tapi jika dibandingkan realisasi tahun 2020 sebesar 14,48 juta kl, maka outlook 2021 masih ada peningkatan.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sampai Mei, Solar Subsidi Terserap 5,83 Juta KL

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular