Round Up

Biang Kerok Giant-Centro Berdarah-darah Hingga Tutup Gerai

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 June 2021 07:10
Suasana pusat perbelanjaan di Giant Ekspres Kemayoran terlihat sepi pengunjung, Jakarta, Senin (31/5/2021). PT Hero Supermarket TbkTbk menutup seluruh gerai Giant di Indonesia pada bulan Juni mendatang.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana pusat perbelanjaan Giant Ekspres Kemayoran terlihat sepi pengunjung, Senin (31/5/2021). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Data Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) yang menjadi induk Serikat Pekerja Hero Supermarket menyebut bahwa mulanya Giant memiliki karyawan sekitar 15.000 orang.

Namun, karena mengalami kerugian, maka sejak dua tahun lalu perusahaan mulai mengurangi karyawan, baik karyawan tetap maupun kontrak.
Bagi karyawan tetap, manajemen diantaranya menawarkan pensiun dini. Sekitar setengahnya sudah keluar. Kini, perusahaan bakal melepas sisanya, yakni mencapai 7.000 karyawan.

"Dua hari lalu saya mendapat informasi dari Serikat Pekerja Hero Supermarket yang memang anggota saya di Aspek Indonesia, sisanya sebanyak 7.000 orang, seluruhnya di-PHK (Pemutusan Hubungan Tersisa), nggak ada yang tersisa," kata Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat dalam konferensi pers virtual, Jumat (28/5/2021).

Bagi perusahaan, maka ini menjadi momen tepat untuk mempekerjakan karyawan baru dengan pekerja lebih muda serta upah lebih murah. Namun, PHK sebesar itu tentu bakal menimbulkan angka pengangguran baru. Pengangguran terbuka yang kini sudah ada bakal menjadi besar.

"Memang kemudian ada negosiasi dengan serikat pekerjanya akan ditempatkan di Hero dan IKEA tapi itu hanya 5 gerai. Jadi sebenarnya tidak mengangkat juga, berapa orang sih dari 7.000 itu yang kemudian disalurkan ke bisnis-bisnis lain di Giant ya artinya tidak signifikan," katanya.

Menurut pengakuan buruh, mulanya manajemen menawarkan besaran PHK sesuai UU Omnibus Law. Artinya, nilai yang bakal diterima buruh nantinya bakal lebih kecil dari aturan sebelumnya lewat UU Nomor 13 tahun 2003 soal Ketenagakerjaan. Namun, SP Supermarket menolak.

"Argumentasi mereka rugi di Rp 1 triliun sejak berinvestasi 1-2 tahun lalu, apalagi ditambah Covid-19. Hari ini masih terus berunding, Ketua Umum dan beberapa kawan-kawan pengurusnya itu dipanggil mendadak oleh jajaran manajemen Hero Supermarket," kata Mirah.



Diky Risbianto, Head of Corporate and Consumer Affairs HERO menjelaskan, perseroan juga saat ini masih mempertimbangkan jumlah gerai yang akan dikonversi menjadi gerai IKEA atau Hero Supermarket.

"Dengan berat hati, kami menyampaikan, seluruh karyawan gerai Giant akan terdampak oleh keputusan ini. Kami masih mempertimbangkan jumlah gerai yang akan dikonversi menjadi gerai IKEA atau Hero Supermarket," kata Dicky.

Dicky melanjutkan, manajemen saat ini masih bernegosiasi dengan pihak ketiga mengenai potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant.

"Anggota karyawan yang terdampak dapat melamar pekerjaan di lini bisnis kami yang lain. Kami juga berharap dapat menyediakan peluang baru seiring dengan pengembangan bisnis kami lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan positif yaitu Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket," bebernya.

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular