Round Up

Biang Kerok Giant-Centro Berdarah-darah Hingga Tutup Gerai

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 June 2021 07:10
Suasana pusat perbelanjaan di Giant Ekspres Kemayoran terlihat sepi pengunjung, Jakarta, Senin (31/5/2021). PT Hero Supermarket TbkTbk menutup seluruh gerai Giant di Indonesia pada bulan Juni mendatang.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana pusat perbelanjaan Giant Ekspres Kemayoran terlihat sepi pengunjung, Senin (31/5/2021). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - BisnisĀ ritel di Indonesia sedang mengalami masa prihatin. Giant, salah satu pemain besar di bisnis tersebut, akhirnya mengibarkan bendera putih dan menutup seluruh gerainya.

Pada Selasa pekan ini, manajemen PT Hero Supermarket Tbk. (HERO) mengungkapkan semua gerai Giant akan ditutup pada Juli 2021. Gerai Giant akan dialihkan menjadi IKEA sebanyak lima gerai dan sisanya menjadi gerai Hero.

Selain Giant, emiten ritel milik Grup Lippo, PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) juga berencana menutup 13 gerainya pada tahun ini. Dampak pandemi Covid-19 juga dirasakan emiten toko ritel lainnya yakni pengelola jaringan ritel Centro, PT Tozy Sentosa, yang menutup gerai di Bintaro dan Plaza Ambarrukmo.

Ritel adalah salah satu sektor usaha yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19. Bagaimanapun, bisnis ritel masih mengandalkan penjualan fisik di gerai brick and mortar.

Pandemi membuat aktivitas dan mobilitas masyarakat terbatas, atau lebih tepatnya dibatasi oleh negara. Atas nama memutus rantai penyebaran virus corona, masyarakat tetap diminta sebaik-baiknya #dirumahaja.

Meski 'keran' aktivitas itu sudah dibuka secara bertahap, tetap ada pembatasan. Misalnya, pusat perbelanjaan boleh beroperasi dengan pengunjung maksimal 50%. Jam operasional pun maksimal pukul 21:00.



Minimnya kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan ritel tergambar di data Covid-19 Community Mobility Report keluaran Google. Jelang Hari Raya Idul Fitri, kunjungan masyarakat meningkat pesat, bahkan melampaui hari-hari normal sebelum pandemi. Namun setelah itu, 'tiarap' maning...

Faktanya, data penjualan ritel memang masih berdarah-darah. Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2021 sebesar 187,9. Naik 6,1%dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Namun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), masih terkontraksi 14,6%. Kali terakhir penjualan ritel mampu tumbuh positif secara tahunan adalah pada November 2019. Artinya, kontraksi sudah terjadi selama 16 bulan beruntun.

Prospek penjualan ritel ke depan masih sangat menantang. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) yang hanya bergerak tipis-tipis.
IEP untuk tiga bulan mendatang pada Maret 2021 adalah 149, turun tipis dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 150,5. Penyebabnya adalah berakhirnya musim perayaan Hari Raya Idul Fitri sehingga permintaan masyarakat menurun.

Sedangkan IEP untuk enam bulan ke depan pada Maret 2021 tercatat 151,6, naik sedikit ketimbang Februari 2021 yaitu 151,4. BI menilai pengusaha ritel masih wait and see karena belum adanya aturan baru terkait pembatasan kegiatan masyarakat pada September 2021 (enam bulan lagi).

Oleh karena itu, jangan heran kinerja industri ritel masih penuh tanda tanya. Sepanjang berbagai rambu-rambu larangan kegiatan masyarakat masih berlaku, sulit melihat industri ritel punya masa depan cerah.

Data Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia) yang menjadi induk Serikat Pekerja Hero Supermarket menyebut bahwa mulanya Giant memiliki karyawan sekitar 15.000 orang.

Namun, karena mengalami kerugian, maka sejak dua tahun lalu perusahaan mulai mengurangi karyawan, baik karyawan tetap maupun kontrak.
Bagi karyawan tetap, manajemen diantaranya menawarkan pensiun dini. Sekitar setengahnya sudah keluar. Kini, perusahaan bakal melepas sisanya, yakni mencapai 7.000 karyawan.

"Dua hari lalu saya mendapat informasi dari Serikat Pekerja Hero Supermarket yang memang anggota saya di Aspek Indonesia, sisanya sebanyak 7.000 orang, seluruhnya di-PHK (Pemutusan Hubungan Tersisa), nggak ada yang tersisa," kata Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat dalam konferensi pers virtual, Jumat (28/5/2021).

Bagi perusahaan, maka ini menjadi momen tepat untuk mempekerjakan karyawan baru dengan pekerja lebih muda serta upah lebih murah. Namun, PHK sebesar itu tentu bakal menimbulkan angka pengangguran baru. Pengangguran terbuka yang kini sudah ada bakal menjadi besar.

"Memang kemudian ada negosiasi dengan serikat pekerjanya akan ditempatkan di Hero dan IKEA tapi itu hanya 5 gerai. Jadi sebenarnya tidak mengangkat juga, berapa orang sih dari 7.000 itu yang kemudian disalurkan ke bisnis-bisnis lain di Giant ya artinya tidak signifikan," katanya.

Menurut pengakuan buruh, mulanya manajemen menawarkan besaran PHK sesuai UU Omnibus Law. Artinya, nilai yang bakal diterima buruh nantinya bakal lebih kecil dari aturan sebelumnya lewat UU Nomor 13 tahun 2003 soal Ketenagakerjaan. Namun, SP Supermarket menolak.

"Argumentasi mereka rugi di Rp 1 triliun sejak berinvestasi 1-2 tahun lalu, apalagi ditambah Covid-19. Hari ini masih terus berunding, Ketua Umum dan beberapa kawan-kawan pengurusnya itu dipanggil mendadak oleh jajaran manajemen Hero Supermarket," kata Mirah.



Diky Risbianto, Head of Corporate and Consumer Affairs HERO menjelaskan, perseroan juga saat ini masih mempertimbangkan jumlah gerai yang akan dikonversi menjadi gerai IKEA atau Hero Supermarket.

"Dengan berat hati, kami menyampaikan, seluruh karyawan gerai Giant akan terdampak oleh keputusan ini. Kami masih mempertimbangkan jumlah gerai yang akan dikonversi menjadi gerai IKEA atau Hero Supermarket," kata Dicky.

Dicky melanjutkan, manajemen saat ini masih bernegosiasi dengan pihak ketiga mengenai potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant.

"Anggota karyawan yang terdampak dapat melamar pekerjaan di lini bisnis kami yang lain. Kami juga berharap dapat menyediakan peluang baru seiring dengan pengembangan bisnis kami lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan positif yaitu Guardian, IKEA, dan Hero Supermarket," bebernya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Giant Tutup Gerai Lagi: Ritel di RI Sedang Berdarah-Darah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular