
Mimpi RI soal Mobil Listrik: Harga Murah & Garansi 10 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - RI memiliki cita-cita agar pemakaian mobil listrik ke depan semakin masif dan harga jual kendaraan listrik ini ke depannya semakin murah.
Djoko Siswanto, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) mengatakan, pihaknya berharap agar harga kendaraan listrik ke depannya dapat dijangkau masyarakat, seperti halnya harga jual kendaraan berbasis bahan bakar minyak (BBM).
"Harapan dari masyarakat bagaimana kita bisa jual mobil listrik dan baterai yang terjangkau dan harga murah," paparnya dalam program "Energy Corner, Special Edition New Energy" CNBC Indonesia, Senin (24/05/2021).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sempat menuturkan bahwa harga jual mobil listrik saat ini masih mahal, yakni berada di kisaran Rp 600 juta, masih lebih tinggi dibandingkan pasar mobil terbesar Indonesia ada di harga di bawah Rp 300 juta.
Hal itu diungkapkan Ketua I Gaikindo Jongkie D, Sugiarto kepada CNBC Indonesia, Selasa (05/01/2021).
Lebih lanjut Djoko mengatakan, selain harga yang terjangkau, diharapkan juga agar ada garansi yang panjang, yakni mencapai kurang lebih berjangka 10 tahun.
"Dan bisa digaransi lebih kurang 10 tahun," lanjut Djoko.
Upaya pemerintah mendorong pemanfaatan kendaraan listrik ini dia sebut telah mendapatkan banyak dukungan dari lembaga finansial, baik dari lembaga keuangan internasional dan dalam negeri.
"Bahwa semua lembaga finansial internasional dan dalam negeri sudah sangat sepakat mendukung secara nyata biayai proyek-proyek green economy, termasuk mobil listrik," tuturnya.
Seperti diketahui, lembaga finansial kini cenderung mendukung proyek-proyek energi bersih dan mulai meninggalkan energi kotor. Kendaraan listrik dalam hal ini masuk ke dalam ekonomi hijau yang seharusnya bisa mudah mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan dalam dan luar negeri.
Melalui kendaraan listrik ini, pemerintah menargetkan akan menghemat devisa sekitar US$ 1 miliar per tahun atau sekitar Rp 14,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.400 per US$) bila kendaraan listrik mulai membanjiri negara ini pada 2030.
Djoko mengatakan perkiraan penghematan devisa itu dengan asumsi penghematan impor bahan bakar minyak (BBM) bila 13 juta motor listrik dan 2 juta mobil listrik beroperasi pada 2030.
"Akan kurangi juga devisa sekitar US$ 1 miliar rata-rata sampai 2030 kalau berhasil sesuai dengan target pemanfaatan kendaraan listrik," jelasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow, 6 Juta Motor Bakal Dimodifikasi Jadi Motor Listrik
