Susah Laku, Hotel-Hotel Bintang Jogja Diobral Habis-Habisan!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
20 May 2021 17:35
Tugu Jogja (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Foto: Tugu Jogja (Foto: Usman Hadi/detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dari hari ke hari, makin banyak pengusaha hotel yang akhirnya angkat tangan dan menyerah dengan menjual aset hotelnya. Selain Bandung dan Bali, fenomena maraknya penawaran penjualan hotel juga menyebar ke kawasan wisata lain seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dari situs jual beli online Lamudi, hotel-hotel berbintang di Jogja banyak ditawarkan untuk dijual. Misalnya hotel Bintang 2 Favehotel, hotel bintang 3 Aston Group, hingga hotel bintang 4 The Atrium. Nilainya beragam, harga dibuka mulai dari Rp 95 miliar hingga Rp 190 miliar. Namun, sayangnya hotel-hotel itu susah laku karena kondisi banyak sektor sedang sulit.

"Saya belum dapat info dari teman owner atau GM tersebut, tapi saya ambil kesimpulan saja bahwa itulah keadaan riil di lapangan, seperti itu karena gimana lagi, mau apalagi? tapi kan belum laku," kata Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/5/21).

Kebingungan pelaku usaha hotel karena hingga kini sudah beragam cara dilakukan untuk bisa bertahan, yakni mengikuti anjuran pemerintah, mulai dari verifikasi protokol kesehatan CHSE Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) hingga vaksinasi.

Namun, kondisi bisnis hotel kian memburuk. Penyebabnya justru berasal dari kebijakan pemerintah sendiri yang kerap berubah-ubah. Ia bilang menjual hotel menjadi salah satu cara agar bisa bertahan.

"Kesulitan, karena itu saat ini daya beli masyarakatnya juga berkurang, mau jual aset apapun tapi suruh bayar PLN. PLN Kalau nggak bayar, diputus, nggak ada toleransi. Sementara keadaan kita seperti ini. Jujur kita bingung untuk menyikapi ini, ini yang menjadi dilematis kita," kata Deddy.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Help! Pengusaha Hotel Makin Parah, Bisnis Berdarah-Darah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular