
Hotel Makin Bergelimpangan, Puluhan Hotel Jogja Tutup Total!

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan hotel di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di ambang kebangkrutan, sebagian lagi sudah memilih tutup total. Sebagai daerah wisata, Jogjakarta terkena hantaman keras akibat Covid-19 yang sudah berjalan selama 1 tahun lebih.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa Eryana menyebutkan bahwa jumlah hotel yang gulung tikar dari hari ke hari kian bertambah.
"Sampai sekarang, tambah lagi 3 hotel dan restoran yang tutup. Jadi total jadi 53 hotel dan restoran yang sudah tutup," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/5/21).
Data tersebut hanya merupakan anggota PHRI, di luar itu jumlahnya bisa dua kali lipat bahkan ratusan. Ratusan hotel masuk ke dalam beberapa kategori, mulai dari kuat, setengah kuat, pingsan, hampir mati dan mati. Kekuatan finansial dari masing-masing unit usaha menjadi penentu.
Pelaku usaha sudah tidak kuat menahan besarnya biaya operasional mulai dari listrik, air hingga gaji pegawai. Ketika beban tetap ada, namun okupansi makin menurun. Penyebabnya karena penyekatan antar kota menyulitkan wisatawan mobilisasi antar kota.
"Hotel di Jogja mengandalkan wisatawan dari Jakarta, Jawa Barat yang UMR (Upah Minimum Regional) lebih tinggi, namun karena ada penyekatan tingkat hunian hanya 5%-7%, Ini terendah dibanding 2020 ketika awal pandemi. Bahkan setelah larangan mudik 49,8% masyarakat cancel dan memilih reschedule," jelasnya.
Data di atas kertas memang cukup menyedihkan, berdasarkan catatan PHRI Pusat, per Agustus tahun lalu ada 1.504 hotel yang harus tutup akibat wabah virus corona. Sebagian masuk ke dalam kategori tutup sementara, namun kini tidak menutup kemungkinan sudah ada yang masuk ke dalam tutup permanen seperti yang terjadi di Jogja sampai Surabaya Jatim.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Help! Pengusaha Hotel Makin Parah, Bisnis Berdarah-Darah