Malaysia, Singapura, Sampai Vietnam Siaga Corona! RI Gimana?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 May 2021 15:02
Suasana uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama di SDN Cipinang Melayu 08 pagi,
Foto: Suasana uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama di SDN Cipinang Melayu 08 pagi, Jakarta, Rabu (7/4/2021). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kembali trengginas di Asia. Negara-negara tetangga mulai dari Malaysia, Singapura, hingga Vietnam mengalami tren kenaikan kasus positif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, jumlah pasien positif corona di Malaysia per 5 Mei 2021 adalah 420.632. Bertambah 3.120 orang dari hari sebelumnya.

Selama dua pekan terakhir, pasien positif rata-rata bertambah 2.940 orang setiap harinya. Lebih tinggi ketimbang rerata dua minggu sebelumnya yakni 1.867 orang per hari.

Akibatnya, pemerintah Malaysia memberlakukan pembatasan pergerakan warga (Movement Control Order/MCO) di Ibu Kota Kuala Lumpur dan Negara Bagian Selangor. Pembatasan ini akan berlaku selama dua minggu.

Demikian pula Singapura. Per 4 Mei 2021, jumlah pasien positif corona di Negeri Singa adalah 61.235 orang. Bertambah 17 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata kasus baru bertambah 27 orang per hari. Lebih tinggi dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 25 orang saban harinya.

Mulai 8 Mei 2021, pemerintah Singapura akan mengetatkan kebijakan pembatasan sosial (social restrictions). Para pendatang yang tiba di Singapura dalam tiga pekan terahir akan diperiksa kondisi medis dan riwayat perjalanannya. Mereka yang kedapatan pernah mengunjungi negara-negara berisiko wajib menjalani karantina selama 21 hari.

Kebijakan lain adalah kumpul-kumpul dibatasi maksimal lima orang. Sementara kegiatan olahraga di dalam ruangan seperti fitness akan ditutup sementara.

Kemudian di Vietnam. WHO mencatat jumlah pasien positif corona di Negeri Paman Ho per 5 April 2021 adalah 2.996 orang. Bertambah 11 orang dari hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, tambahan pasien baru selalu dua digit.

Selama dua minggu terakhir, rata-rata tambahan pasien baru adalah 14 orang setiap harinya. Lebih tinggi dibandingkan rerata dua pekan sebelumnya yaitu 11 orang.

Halaman Selanjutnya --> Kasus Positif dan Aktif di Indonesia Turun

Saat negara-negara tetangga mulai mencemaskan, Indonesia sendiri bagaimana? Apakah juga terjadi tren peningkatan kasus?

Syukurlah, itu belum (semoga tidak) terjadi di Tanah Air. Per 5 Mei 2020, Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah pasien positif corona adalah 1.691.658 orang. Naik 5.285 orang dari hari sebelumnya.

Dalam 14 hari terakhir, rata-rata pasien positif bertambah 5.078 orang per hari. Turun dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 5.228 orang per hari. Terlihat bahwa kurs kasus mulai melandai.

Tidak hanya kasus positif, kasus aktif pun bergerak turun. Artinya, beban fasiltas dan tenaga medis berkurang karena penurunan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan.

"Ada hal yang menggembirakan, kasus harian di Indonesia saat ini kira-kira hanya separuh dari puncak yang terjadi Januari-Februari lalu. Ini terjadi karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro. Ke depan, Indonesia membutuhkan vaksinasi yang lebih cepat dan efisien untuk mengurangi jumlah pasien meninggal di tengah ancaman risiko kenaikan kasus di negara-negara ASEAN," papar Radhika Rao, Ekonom DBS, dalam risetnya.

Namun Indonesia tidak bisa berleha-leha. Ancaman virus corona masih sangat nyata dan belum saatnya mengendurkan kewaspadaan.

Apalagi belum lama ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa virus corona varian baru yang ada di India sudah menembus benteng pertahanan Tanah Air. Tahu sendiri bagaimana kondisi India sekarang. Menyeramkan...

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular