Internasional
Kuala Lumpur Kena 'Lockdown', Fakta-fakta Corona Malaysia

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus corona Malaysia kembali naik. Dari data Covid-19 JHU CSSE, Negeri Jiran memperlihatkan kurva bentuk huruf U, yang artinya kasus melonjak lagi setelah sempat landai.
Awalnya puncak kasus Covid-19 Negeri Jiran terjadi pada Januari 2021, yang kasus infeksi per harinya melebihi 5.000 kasus. Namun, angka infeksi tersebut kian menurun pada Februari hingga Maret.
Namun, kasus infeksi kembali menanjak pada April hingga awal Mei. Kasus Covid-19 harian Malaysia naik ke angka 2.000 lebih sejak 15 April 2021, bahkan pada Minggu sempat menyentuh 3.418, rekor terbanyak sejak 24 Februari.
Pada Kamis (6/5/2021), Malaysia mencatat 3.744 kasus infeksi baru dan 17 kematian. Sehingga totalnya menjadi 424.376 kasus infeksi dan 1.591 kematian, dengan 32.939 kasus aktif, menurut data Worldometers.
Fasilitas ICU Hampir Penuh dan Faskes Dilaporkan Kritis
Akibat peningkatan kasus ini, jumlah pasien kritis naik 62% dalam dua minggu dan menyebabkan ICU kewalahan. Bahkan enam RS di Lembang Klang, negara bagian Selangor, melaporkan 70% ranjang ICU terisi penuh.
"RS Sungai Buloh, RS Kuala Lumpur, RS Ampang, RS Serdang, RS Selayang dan RS Tengku Ampuan Rahimah sudah over 70% kapasitasnya bahkan ada yang hampir mencapai 100%," tulis Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan, Tan Sri Noor Hisham Abdullah, melalui akun Facebook, sebagaimana dilansir dari The Star.
"Dengan kapasitas ICU Universiti Malaya Medical Centre, kapasitas tempat tidur ICU sekarang lebih dari 50%," lanjutnya.
Dalam laporan Malay Mail, Johor juga melaporkan hal sama. Pemerintah Johor awal pekan ini mengungkapkan bahwa rumah sakit umum di negara bagian tersebut telah melebihi kapasitas ICU mereka untuk menangani kasus-kasus penting Covid-19.
Ketua Komite Kesehatan dan Lingkungan Johor R. Vidyananthan mengatakan berdasarkan statistik, sekitar total 49 pasien Covid-19 dirawat di enam unit ICU rumah sakit spesialis di negara bagian itu. Dia mengatakan ini berarti penggunaan ICU di negara bagian itu mencapai 114% karena hanya ada kapasitas untuk 43 pasien Covid-19 dalam keadaan kritis.
Mutasi India Masuk Malaysia
Pada Minggu (2/5/2021), Pemerintah Malaysia mendeteksi kasus pertama dari varian virus corona India. Varian ini muncul beberapa hari setelah memberlakukan larangan penerbangan dari Negeri Bollywood.
Menteri Kesehatan Adham Baba menyatakan varian India B1617 tersebut terdeteksi pada warga negara India yang diperiksa di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
Kasus pertama strain Covid-19 mutan ganda yang terdeteksi di Malaysia adalah seorang pekerja asing yang melakukan perjalanan ke Mumbai. Sejak itu pasien diisolasi dan sedang menjalani perawatan.
Varian B1617 juga disebut-sebut jadi pemicu terjadinya lonjakan kasus besar-besaran di India. Diberi label 'variant of interest' oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian ini memiliki indikasi mutasi yang mempengaruhi sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus menghindari sistem imunitas.
Lockdown di Berbagai Wilayah Negara Bagian
Lonjakan kasus corona mengalami kenaikan di Malaysia pun membuat pemerintah memberlakukan memberlakukan penguncian (lockdown) lokal lewat Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) atau Movement Control Order (MCO).
Program pemerintah ini telah berlaku di beberapa wilayah negara bagian awal pekan ini hingga dua minggu ke depan. Mengutip New Strait Times, MCO diusulkan Kementerian Kesehatan akibat kenaikan kasus dalam dua minggu terakhir.
Meski demikian, lockdown tidak dilakukan secara nasional. Hanya beberapa negara bagian seperti Kuala Lumpur, Penang, Johor, Sabah dan Sarawak mendapatkan dengan MCO bersyarat.
Pada Rabu (5/5/2021), Menteri Senior Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan akan menerapkan MCO di enam distrik di Selangor mulai 6-17 Mei. Distrik yang terkena dampak adalah Hulu Langat, Petaling, Gombak, Klang, Kuala Langat dan Sepang.
Pada hari yang sama malam harinya, pemerintah mengumumkan Wilayah federal Kuala Lumpur, akan ditempatkan di bawah MCO, dari 7 hingga 20 Mei 2021.
Peningkatan kasus corona (Covid-19) lokal menjadi penyebab. Di mana sejak 1 hingga 27 April, tercatat 17 kluster baru muncul di kota itu diiringi dengan kasus harian yang meningkat.
MCO membuat perjalanan antar negara bagian dan antar distrik tidak akan diizinkan. Namun kegiatan ekonomi masih diperbolehkan di distrik-distrik tersebut sedangkan kegiatan sosial tidak diperbolehkan.
[Gambas:Video CNBC]
Jelang Lebaran, Malaysia Mendadak Lockdown Nasional
(sef/sef)