KRI Nanggala Tenggelam

Sedih! Anggaran Pertahanan RI di Bawah Malaysia-Singapura

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 April 2021 14:40
Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)
Foto: Kapal Induk USS Ronald Reagan di Laut Filipina (Tangkapan Layar Twitter @USNavy)

Di antara negara-negara ASEAN-5, belanja pertahanan Indonesia pun relatif rendah. Pada 2019, Malaysia membelanjakan 1% dari PDB untuk sektor pertahanan. Sementara di Singapura adalah 3,2%, Thailand 1,3%, dan Filipina 1%.

Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pemerintah menggaungkan program Minimum Essential Forces (MEF). Artinya, anggaran pertahanan akan ditingkatkan secara bertahap hingga mencapai pemenuhan kebutuhan esensial.

Kala itu, SBY menargetkan anggaran pertahanan bisa didongkrak hingga setidaknya mencapai 1,5% PDB. Namun sampai pemerintahan SBY berakhir, bahkan hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua target itu belum terwujud.

"Dengan semakin meningkatnya besaran PDB dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kita sekarang, sudah saatnya anggaran pertahanan juga kita tingkatkan secara signifikan. Kita sadari selama ini alokasi anggaran pertahanan kita kecil jika dibandingkan dengan anggaran pertahanan negara-negara ASEAN lain jika dibandingkan dengan PDB masing-masing," tegas SBY dalam sebuah Rapat Terbatas yang membahas soal pertahanan pada Mei 2010.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat mengatakan pembelian alutsista yang belakangan digeber Prabowo Subianto belakangan ini dinilai sebagai salah satu hal yang penting.

Menurut Sri Mulyani pembelian alutsista yang menghabiskan dana cukup besar ini merupakan salah satu hal penting yang dilakukan dan telah diperhitungkan secara matang.

Dia mengatakan seluruh pembelanjaan yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga pemerintahan terus diperhatikan agar tidak ada penyelewengan dalam penggunaannya. Perhatian ini jadi prioritas agar tidak bocor, tidak dikorupsi, tepat sasaran dan tepat kualitas.

Sri Mulyani pernah bilang anggaran yang diplot untuk kementerian Pertahanan (kemhan) tahun ini sebetulnya cukup besar. Mencapai Rp 137,3 triliun. "Kedua terbesar," ucapnya, 29 September 2020 lalu.

Sebagaimana kementerian lain, akibat Covid-19, kemhan juga terkena imbas refocusing anggaran. Sri Mulyani menyunatnya lagi sebesar Rp 6,28 triliun dari pagu anggaran Rp 137,3 triliun.

Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengakui, secara akumulatif, anggaran yang diplot untuk Kemhan memang lebih besar dari kementerian lain. Namun, asal tahu saja, duit sebanyak itu ternyata masih harus dibagi lagi untuk 5 unit Organisasi (UP) yakni Kemhan, Mabes TNI, Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan udara.

"Jadi dari total anggaran 2021 kurang lebih 136 Triliun itu terbagi ke 5 unit organisasi tersebut. Lebih dari 44 persennya sudah digunakan untuk belanja rutin prajurit dan pegawai," kata Dahnil kepada CNBC Indonesia.

Ia melanjutkan, persentase untuk belanja alutsista sendiri dari jumlah tersebut sebesar kurang lebih 10 persen.

Segitulah uang yang ada untuk modernisasi alutsista.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular