
KRI Nanggala 402 Terbelah Tiga, Ternyata Ini Titik Lemahnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Tenggelamnya kapal selam Nanggala-402 masih menimbulkan pertanyaan mengenai apa penyebabnya. Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah memberikan keterangan bahwa kapal ini terbelah menjadi tiga bagian di kedalaman 838 meter.
Eks Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala-402 Laksamana Muda (Purn) Frans Wuwung menceritakan bagaimana kapal selam ini memang terdiri dari tiga bagian, yakni bagian depan atau haluan, kemudian tengah serta belakang dimana adanya posisi baling-baling.
"Tiga bagian ini diikat pengelasan, tiga bagian jadi satu dengan cara dilas sekelilingnya untuk menyatukan kapal selam ini," kata Profit CNBC Indonesia, Selasa (27/4/21).
Ketika kapal selam itu sudah dilas, maka bukan berarti semuanya aman. Masih ada serangkaian tes untuk memastikan kapal selam ini beroperasi secara normal. Frans mengungkapkan ada L1, L2, hingga L3 untuk memastikan kapal aman dan kru yang bertugas juga memahami kondisi kapal. Meski demikian, kondisi kapal tetap memiliki titik lemah, yakni di bagian tempat pengelasannya.
"Dari tiga bagian yang solid bajanya itu diikat oleh pengelasan dan secara teori bisa tahu bahwa tempat pengelasan itu yang paling lemah karena dia nggak solid kan. Kalau sampe terbelah tiga, berarti memang dia sudah menyelam atau tenggelam melewati batas kemampuan kapal selam itu," sebutnya.
Adapun posisi tenggelam kasel ini di perairan Bali dan seluruh awaknya dinyatakan gugur. Kapal selam itu pun disebut terbelah menjadi tiga.
Kesimpulan itu didapatkan setelah KRI Rigel dan MV Swift Rescue dari Singapura mendeteksi citra bawah air, tepatnya di kedalaman 838 meter.
Dari pencarian itu, ditemukan puing-puing kapal. Di antaranya seperti kemudi kapal, pakaian escape suit MK11, dan badan kapal. "Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi 3 bagian," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedih! Anggaran Pertahanan RI di Bawah Malaysia-Singapura