
KRI Nanggala 402 Tenggelam, RI Harus Evaluasi Alutsista

Jakarta, CNBC Indonesia - Tenggelamnya KRI Nanggala-402 seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk peremajaan alat utama sistem senjata (alutsista). Pemerintah harus bergerak cepat demi menghindari terjadinya kecelakaan serupa yang berpotensi menimbulkan korban jiwa selanjutnya. Bisa dibilang, evaluasi ini menjadi harga mati.
"Kebijakan harus dievaluasi, nggak (lepas) gitu aja. Kan banyak yang janggal. KRI Nanggala 402 sudah cukup tua penandatanganan dari tahun 1979, penggunaannya tahun 1981, umur sudah berapa? Meski kalau perawatan baik tentu akan membantu, tapi itu dari permesinan spare part-spare part itu apa masih ada? Apa diproduksi negara asal Nanggala sendiri?" Kata Pengamat Militer, Susaningtyas Kertopati di Profit, CNBC Indonesia, Senin, (26/04/2021)
Ia bilang keseluruhan alutsista di Indonesia sudah harus diganti, baik karena dari segi usia sudah banyak yang tua, sehingga menjadi kekhawatiran mengurangi efek gentar terhadap negara-negara lain. Padahal itu penting untuk menjaga NKRI. Selain usia, fungsinya juga harus menjadi perhatian, apakah masih berfungsi selayaknya.
"Kemudian evaluasi gimana menyikapi perkiraan keadaan seluruh alutsista baik TNI AL, AD, AU. Kalau akan beroperasi ada yang namanya perkiraan keadaan, itu item yang haru diisi banyak," jelasnya.
Khusus Kapal Selam Nanggala 402, yang harus menjadi bahan evaluasi bagaimana kondisi dari alutsista TNI. Selain kondisi mesin baik, bodi yang mumpuni, hingga kondisi untuk pelepasan torpedo dan lainnya. Presiden Jokowi didorong harus bertindak cepat dalam mengevaluasi perwira tinggi yang ada di TNI, utamanya di Angkatan Laut.
"Nah yang saya dengar sebenarnya Nanggala sudah diberi tahu perwira menengah yang menangani Nanggala langsung, kepada pimpinan AL, bahwa ini nggak layak untuk berangkat," jelasnya.
Namun, yang terpenting saat ini adalah setelah kejadian tenggelamnya Nanggala, bukan lagi mencari kambing hitam. Namun, yang terpenting melakukan aksi nyata untuk membenahi alutsista TNI dari sisi kualitas maupun kuantitas.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapal Singapura Turun Cari Kapal Selam RI, Ini Penampakannya