
Mencekam, Tiap 4 Menit Warga India Meninggal karena Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus corona di India terus mencetak rekor. Dalam lima hari saja, setidaknya ada 1,5 juta kasus baru Covid-19 di negara itu.
Per Senin (27/4/2021), India mencatat kasus baru mencapai 352.991. Ini naik dari rekor sebelumnya di Minggu, 349.313 kasus.
Angka kematian juga naik dalam 24 jam menyentuh hampir 3 ribu kasus, tepatnya 2.806. Di New Delhi, ibu kota negara, media setempat India Today menyebut tercatat warga meninggal dunia karena Coivd tiap empat menit.
Ini akibat minimnya pasokan oksigen untuk menolong pasien. Rumah sakit juga kewalahan menerima pasien yang terus berdatangan.
"Warga meninggal tepat di depan pintu emergensi," kata pewarta di media tersebut, dikutip Selasa (26/4/2021).
"Tsunami" corona ini diyakini karena munculnya varian ganas B.1617 dengan mutan ganda. Bahkan para dokter di All India of Medical Science menyebut satu pasien corona, kini bisa menularkan virus itu ke 10 orang.
"Virus ini menelan kota kami seperti monster," kata Mamtesh Sharma, seorang pejabat setempat dikutip dari Aljazeera.
Berdasarkan data Worldometers hari ini, India mencatat total warga terinfeksi corona sebanyak 17.306.300 dengan 195.116 kematian. Kasus aktif sebanyak 2.814.544 dengan kasus krisis mencapai 8.944.
Sementara itu, mengutip AFP, Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menyatakan bahwa negaranya sedang mengalami badai infeksi Covid-19. Ia mengakui bahwa India saat ini masih mencoba untuk berjuang melawan penyebaran dan mengobati pasien.
"Kami yakin, semangat kami naik setelah berhasil mengatasi gelombang pertama, tetapi badai ini telah mengguncang bangsa," kata Modi dalam sebuah pidato yang disiarkan di radio.
Pemerintah India secara keseluruhan dianggap gagal dalam menangani pandemi Covid-19 yang menyerang negara itu. Bahkan beberapa pihak meminta agar Modi untuk mundur.
Permintaan ini dilandasi oleh sikap PM 70 tahun itu yang terlihat tidak peduli dengan penyebaran Covid-19. Dalam sebuah momen, Modi terlihat tidak mengenakan masker pada rapat umum kampanye partainya BJP.
Selain itu, Modi juga dianggap gagal dalam mengatasi mobilitas publik pada acara tradisi Kumbh Mela di sungai Gangga. Di saat pandemi yang masih meluas di negara itu, tradisi ini masih tetap saja terjadi dengan mengumpulkan kerumunan sebanyak 5 juta orang.
Situasi India membuat sejumlah negara turun tangan. Singapura dan Jerman mengirimkan oksigen sementara AS berjanji memberi pasokan vaksin.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Corona India 'Bangkit dari Kubur', New Delhi Resmi Lockdown
