Ekonomi Pulih, Kuota BBM Premium Bisa Jebol dan Bocor!

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
12 April 2021 19:31
Harga BBM Sepekan
Foto: Infografis/Harga BBM/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) sepanjang 2020 turun drastis akibat pandemi Covid-19, termasuk bensin jenis Premium. Jika ekonomi pulih, maka diperkirakan kuota Premium akan kembali jebol.

Hal tersebut disampaikan oleh Satya Widya Yudha, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN). Dia mengatakan, dari target 11 juta kilo liter (kl) kuota Premium pada 2020, namun hanya terserap 8,4 juta kl yang disebabkan pandemi Covid-19.

"Kalau sudah balik, bisa over kuota. Tahun 2019 dari 11 juta, realisasi jadi 11,55 juta," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin, (12/04/2021).

Menurutnya, dengan jebolnya kuota bensin Premium ini, maka akan semakin banyak menyedot keuangan negara. Meski tidak secara langsung disubsidi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), namun pemerintah masih mengontrol harga Premium karena dikategorikan sebagai Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP).

Oleh karena itu, bila harga jual bensin Premium yang ditetapkan lebih rendah dibandingkan harga pasar atau keekonomiannya, maka pemerintah akan menutupi selisih biaya atau dikenal dengan istilah "kompensasi" kepada Pertamina.

"Otomatis ini menyedot keuangan negara," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur BBM BPH Migas Patuan Alfon Simanjuntak mengatakan, kuota penyaluran Premium pada 2021 ditetapkan sebesar 10 juta kilo liter (kl).

Alfon mengatakan, selain mendapatkan kuota penyaluran BBM bersubsidi seperti solar dan minyak tanah atau istilahnya Jenis BBM Tertentu (JBT), Pertamina juga akan menyalurkan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Premium RON 88.

Namun demikian, kuota Premium sebanyak 10 juta kl pada tahun 2021 ini menurutnya bisa berpotensi dikurangi karena Pertamina menjalankan Program Langit Biru.

Seperti diketahui, Program Langit Biru yang dijalankan Pertamina ini berupa pemberian harga khusus BBM dengan nilai oktan lebih tinggi yaitu Pertalite (RON 90) menjadi seharga Premium atau sekitar Rp 6.450 per liter. Harga Pertalite normalnya berada di kisaran Rp 7.650-Rp 8.000 per liter.

Hal ini menjadi salah satu upaya perseroan untuk mengedukasi masyarakat agar beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan.

"Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau BBM Penugasan diputuskan dalam sidang komite sebesar 10 juta kl. Namun ada Program Langit Biru Pertamina, sehingga ada usulan dari Pertamina untuk dikurangi," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (21/12/2020).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Banyak yang Jual, Pertamina Impor BBM Premium Dari Mana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular