Larang Warga Mudik, Jokowi Tak Mau Kecolongan Lagi!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
07 April 2021 17:05
Kepadatan kendaraan di ruas tol Jakarta-Cikampek, Jakarta, Kamis, 30 Juli 2020. Pemerintah memprediksi akan adanya lonjakan lalu lintas kendaraan bermotor pada libur Iduladha nanti, karena tidak adanya larangan mudik seperti yang dilakukan pada saat Idulfitri lalu. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan sejumlah antisipasi menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H. Antisipasi dilakukan mengingat perayaan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat (31/7/2020), yang berarti akan ada libur panjang akhir pekan (long weekend). Sementara untuk mengantisipasi lonjakan lalu lintas kendaraan bermotor saat liburan Idul Adha, Kemenhub mempersiapkan personel serta berkoordinasi dengan instansi terkait seperti kepolisian dan Dinas Perhubungan di daerah untuk meningkatkan pengawasan di lapangan, serta dengan para operator transportasi. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ruas tol Jakarta-Cikampek. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia -  Menhub Budi Karya Sumadi kembali menjelaskan soal keseriusan pemerintah mengatur soal larangan mudik 2021. Kebijakan larangan mudik sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dalam menekan penyebaran covid-19.

Budi menjelaskan dalam rapat sidang paripurna hari ini (7/4)  kemenhub melaporkan bahwa survei terbaru bahwa apabila tidak ada larangan mudik maka 33% orang masih mudik yang jumlahnya diperkirakan 81 juta orang. Selain itu, saat ada larangan mudik maka masih ada warga yang ingin mudik sebanyak 11% dengan angka estimasi 20 juta

"Kami identifikasi tujuan mudik ke Jateng 37% 12 juta, Jabar 6 juta dan Jatim," kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/4).

Artinya meski ada larangan, kegiatan mudik oleh masyarakat memang tak bisa dihindari tapi setidaknya bisa ditekan dengan upaya aparat di lapangan dan kesadaran warga.

"Presiden minta mitigasi dari tahun 2020. Kita ketahui menko PMK sudah tetapkan libur lebaran dilarang 6-17 Mei secara konsisten akan menindaklanjuti secara detail kami menunggu arahan dari menko perekonomian dan satgas covid-19 yang akan berikan SE kami tindaklanjuti PM," katanya.

Ia mengatakan Presiden Jokowi tak ingin kejadian pada 2020 terulang menyebabkan eskalasi lonjakan kasus di dalam negeri.

"Setelah mudik Natal itu terjadi kenaikan paparan tinggi terdapat nakes lebih dari 100 orang. Kedua ada lonjakan drastis di Januari-Februari, dibandingkan tanggal ke tanggal ada kenaikan. Catatan dari menkes lansia itu berisiko tinggi ini yang harus kita beri perlindungan," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 'Mudik Dilarang Kami Tetap Pulang' Ternyata Ini Sebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular