E-Commerce Bunuh UMKM: Data Impor Gini, Wajar Jokowi Murka!

Apabila ingin impor barang konsumsi dikurangi, maka industri dalam negeri harus unggul dan mampu memasok permintaan masyarakat. Impor pakaian dan makanan-minuman olahan tentu bisa ditekan jika industri dalam negeri terbangun dengan kuat.
Membangun industri dalam negeri membutuhkan dorongan dari segala sisi. Pemerintah melalui kebijakan fiskal bisa memberikan berbagai keringanan terkait perpajakan. Atau bisa juga dengan mendorong pembangunan infrastruktur yang merupakan prasyarat pengembangan industri. Listrik, jalan, jembatan, pelabuhan, dan sebagainya mesti andal agar industri mampu menciptakan efisiensi sehingga menutup ruang pasar buat produk impor yang banting harga.
Sementara bank sentral bisa memberi 'rangsangan' dengan suku bunga rendah. Suku bunga rendah akan membuat pelaku usaha berminat untuk melakukan ekspansi karena biayanya murah.
Bank Indonesia (BI) sejatinya sudah menurunkan suku bunga acuan 150 basis poin (bps) sejak awal tahun lalu hingga ke titik terendah sepanjang sejarah. Suku bunga simpanan pun sudah turun lebih dari 180 bps.
Namun yang jadi soal adalah transmisinya, karena suku bunga kredit belum turun setajam itu. Sepanjang 2020, rata-rata suku bunga Kredit Modal Kerja (KMK) hanya turun 88 bps.
Sedihnya, rerata suku bunga KMK pada Januari 2021 adalah 9,21%. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 9,15%.
Oleh karena itu, dukungan bagi pengembangan industri dalam negeri masih bisa lebih kencang lagi. Jokowi sudah menunjukkan kegusaran, sekarang saatnya alat negara di bawahnya bekerja lebih keras demi mewujudkan asa Kepala Negara. Adanya tren impor barang konsumsi yang pertumbuhannya tinggi perlu diwaspadai, salah satu pintu masuk yang juga jadi kegusaran Jokowi adalah melalui marketplace atau e-commerce yang kini kian tak terbendung apalagi dengan praktik tak sehat sehingga membunuh pelaku UMKM lokal.
"Baru minggu kemarin saya sudah sampaikan ke pak Menteri Perdagangan ini ada yang engak bener ini di perdagangan digital kita (e-commerce). Membunuh UMKM," kata Presiden Jokowi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)