Internasional

Myanmar Sadis, 6 Tewas Ditembak Junta Militer

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
03 March 2021 16:05
Para pengunjuk rasa memblokir jalan saat protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu, (3/3/2021). AP/
Foto: Para pengunjuk rasa memblokir jalan saat protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Rabu, (3/3/2021). AP/

Jakarta, CNBC Indonesia -Setidaknya enam orang tewas ketika pasukan keamanan Myanmar menembaki pengunjuk rasa pro-demokrasi Rabu (3/3/2021). Insiden ini setelah militer memukul beberapa wartawan wartawan yang ditahan, termasuk seorang fotografer Associated Press (AP), dengan tuduhan pidana.

Dilansir AFP, menurut sumber petugas medis, dari enam korban tewas itu, empat orang ditembak mati selama protes di sebuah kota di Myanmar tengah. Sementara dua lainnya ditembak di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar. Kedua korban menderita luka tembak di dada dan di kepala.

Selain itu sebuah protes di pusat kota Myingyan juga berubah menjadi kekerasan, ketika pasukan keamanan menghadapi pengunjuk rasa dengan topi keras yang berjongkok di belakang perisai merah buatan yang dihiasi dengan penghormatan tiga jari yang merupakan simbol perlawanan untuk gerakan anti-kudeta.

"Mereka menembakkan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam," kata seorang relawan medis di tempat kejadian kepada AFP, menambahkan bahwa sedikitnya 10 orang terluka dalam kejadian itu.

Kekerasan hari Rabu terjadi setelah para menteri luar negeri (menlu) negara-negara Asia Tenggara, termasuk perwakilan junta Myanmar Wunna Maung Lwin, membahas krisis tersebut pada pertemuan virtual. Setelah pembicaraan tersebut, menlu Retno Marsudi dari Indonesia mengungkapkan rasa frustrasi atas kurangnya kerja sama junta militer.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak 1 Februari ketika militer melancarkan kudeta dan menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, mengakhiri era demokrasi selama satu dekade terakhir dan memicu protes massa setiap hari.

Dari seluruh aksi demonstrasi, yang terparah adalah aksi pada hari Minggu (28/2/2021). Menurut kantor hak asasi PBB mengatakan sedikitnya 18 orang tewas, beberapa terluka dan ratusan ditangkap ketika pasukan keamanan membubarkan demonstrasi pro-demokrasi di Myanmar.

Akibat aksi ini, beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), Selandia Baru, Kanada, Inggris, Prancis, dan Jepang telah menjatuhkan sanksi ke negara itu. Bukan hanya negara, organisasi pendanaan seperti Bank Dunia juga ikut menghentikan aliran dana bantuan ke negara seribu pagoda itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ditembak di Kepala, Pengunjuk Rasa Myanmar Meninggal Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular