Top RI, Jadi 4 Negara yang Tegas Teriakkan Pembebasan Suu Kyi

Jakarta, CNBC Indonesia - Protes masyarakat sipil terhadap kudeta militer di Myanmar tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Bahkan akan ada lebih banyak protes yang direncanakan di seluruh negeri pada Rabu (3/2/2021).
Sejumlah negara juga turun berkomentar akan situasi di sana. Negara-negara anggota ASEAN misalnya, melakukan konsensus guna mengakhiri krisis kudeta yang sudah berlangsung selama sebulan terakhir.
Namun ASEAN gagal membuat terobosan dalam pertemuan virtual dengan Myanmar, bersama 10 menteri luar negeri negara anggota lainnya. Seluruh anggota ASEAN meminta Myanmar untuk menahan diri.
Tetapi empat anggota yakni Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura, menyerukan pembebasan tahanan termasuk pemimpin de facto Aung San Suu Kyi. "Kami menyatakan kesiapan ASEAN untuk membantu Myanmar dengan cara yang positif, damai dan konstruktif," demikian pernyataan ketua ASEAN Brunei, dikutip dari Reuters.
Sementara media pemerintah Myanmar pada hari Rabu mengatakan menteri luar negeri yang ditunjuk militer akan menghadiri pertemuan ASEAN untuk "bertukar pandangan tentang masalah regional dan internasional". Tetapi tidak menyebutkan tujuan pembicaraan tersebut.
Dikatakan Wunna Maung Lwin akan memberi tahu pertemuan penyimpangan pemungutan suara dalam pemilihan November lalu. Militer membenarkan kudeta tersebut dengan mengatakan keluhannya tentang penipuan pemilih yang diabaikan.
Partai Suu Kyi memenangkan pemilihan dengan telak, mendapatkan masa jabatan lima tahun kedua. Komisi pemilihan mengatakan pemungutan suara itu adil. Pemimpin Junta Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengatakan intervensi itu untuk melindungi demokrasi Myanmar yang masih muda dan telah berjanji untuk mengadakan pemilihan baru, tetapi tidak memberikan kepastian waktu.
Sedikitnya 21 orang telah tewas sejak kudeta 1 Februari yang melawan pemerintahan Suu Kyi yang terpilih secara demokratis, dengan polisi kembali melepaskan tembakan untuk membubarkan massa lagi pada hari Selasa kemarin.
Penangkapan pelacak kelompok mengatakan puluhan orang lagi mungkin telah ditahan pada Selasa, termasuk seorang penyelenggara protes yang katanya dibawa pergi dengan todongan senjata oleh personel keamanan dengan mobil tak terlacak.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Drama Myanmar Lanjut, Junta Bacakan Vonis Suu Kyi Hari Ini
