Internasional

'Hunger Games' Myanmar, Rakyat Bergerak Lawan Kudeta Suu Kyi

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
05 February 2021 07:53
Puluhan pekerja migran Myanmar di Thailand berdemonstrasi di depan kedutaan besar Myanmar di Thailand, Senin (1/2/2021). Demo tersebut terkait kudeta militer yang sedang melanda negara asal mereka.

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok junta militer Myanmar telah berhasil mengadakan kudeta kekuasaan. Dalam kudeta ini pemimpin de facto Myanmar dan aktivis demokrasi Aung San Suu Kyi ditahan atas tuduhan kecurangan yang dilakukan pada pemilu November 2020 lalu dan kepemilikan walkie-talkie ilegal.

Militer Myanmar mengatakan mengambil alih kekuasaan di negara itu selama satu tahun ke depan. Melihat hal ini, timbul rasa penolakan dari rakyat Myanmar, yang baru saja terlepas dari rezim militer pada 2015 lalu ketika Suu Kyi dan partainya Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) memenangi pemilu yang dianggap sebagai pemilu yang demokratis.

Lalu, apa saja yang dilakukan rakyat Myanmar dalam menentang kudeta militer ini? Berikut daftarnya melamar Myanmar Times.

1. Salam 3 Jari

Salam 3 jari ini diadopsi dari film "The Hunger Games" yang dirilis 2012 lalu. Salam 3 jari ini melambangkan pembangkangan masyarakat terhadap rezim kekuasaan militer.

Rakyat Myanmar memposting foto tiga jari mereka di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram sambil menulis hashtag #JusticeforMyanmar dan #democracy untuk mendukung para pemimpin yang ditahan, termasuk Suu Kyi.

2. Ketidakpatuhan Publik

Hal ini diinisiasi oleh tenaga kesehatan (nakes) yang berasal dari kota Mandalay, yang merupakan salah satu kota besar di negeri Pagoda Emas itu. Mereka menyatakan tidak akan masuk kerja sebagai bentuk aksi damai dalam memprotes rezim militer.

Aksi ini menjadi viral dan diikuti oleh beberapa nakes yang berada diseluruh penjuru Myanmar lainnya. Namun hal ini menimbulkan kekhawatiran akan penanggulangan Covid-19, mengingat aksi ini telah terjadi di 80 rumah sakit publik yang menangani pandemi.

Untuk itu mereka membagi beberapa nakes dalam sistem shift. Gaji bagi mereka yang bekerja juga berasal dari program fundraising dari masyarakat yang mendukung aksi mereka ini.

3. Menyalakan Lilin

Aksi ini diinisiasi oleh beberapa artis dan figur publik di negara itu. Lilin merupakan simbol cahaya dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

4. Gambar, Banner, dan Profile Picture kosong

Hal ini diinisiasi secara online. Beberapa orang mengganti profile picture sosial media mereka dengan gambar hitam. Selain itu mereka juga merubah background Facebook mereka dengan warna merah yang melambangkan partai NLD besutan Aung San Suu Kyi.

Burmese living in Thailand hold pictures of Myanmar leader Aung San Suu Kyi during a protest in front of the Myanmar Embassy, in Bangkok, Thailand, Monday, Feb. 1, 2021. Myanmar's military has taken control of the country under a one-year state of emergency and reports say State Counsellor Aung San Suu Kyi and other government leaders have been detained. (AP Photo/Sakchai Lalit)Foto: Puluhan pekerja migran Myanmar di Thailand berdemonstrasi di depan kedutaan besar Myanmar di Thailand, Senin (1/2/2021). Demo tersebut terkait kudeta militer yang sedang melanda negara asal mereka.
Burmese living in Thailand hold pictures of Myanmar leader Aung San Suu Kyi during a protest in front of the Myanmar Embassy, in Bangkok, Thailand, Monday, Feb. 1, 2021. Myanmar's military has taken control of the country under a one-year state of emergency and reports say State Counsellor Aung San Suu Kyi and other government leaders have been detained. (AP Photo/Sakchai Lalit)

Halaman 2>>>

5. Petisi "We Stand Against Military Coup"

Petisi ini juga diinisiasioleh para publik figur ternama negara itu. Petisi yang berarti "kami menentang kudeta militer" itu meramaikan jagad sosial media di Myanmar. Petisi itu berisi permintaan untuk membebaskan Suu Kyi, Presiden Win Mynth, dan tahanan politik lainnya serta disahkannya hasil pemilu November lalu sebagai "pemilu yang berdasarkan konstitusi.

6. Gerakan Pukul 8 Malam

Pada hari kedua kudeta militer, warga Myanmar melakukan "Gerakan Pukul 8 Malam". Caranya adalah Pada pukul 20.00 warga yang sedang dalam kendaraan membunyikan klakson dan warga yang berada di rumah atau gedung perkantoran dan apartemen keluar ke balkon sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan "Junta Militer yang Gagal".

Dalam beberapa video, warga juga terlihat membunyikan kentongan. Beberapa bahkan menggunakan peralatan dpur dan kentongan.

7. Boikot Militer

Aksi pemboikotan ini dilakukan dengan tidak membeli produk-produk dari perusahaan yang sahamnya atau direksinya dikuasai pihak militer. Seperti perusahaan bir, rokok, bank, hingga hiburan.

Selain itu di Yangon ditemukan juga toko yang mencantumkan spanduk dengan bunyi "tidak menerima pelanggan yang berseragam militer".



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular