
Waspada, Perayaan Imlek Bisa Bikin Corona Kembali Menggila!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bulan depan, warga Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek yang jatuh 12 Februari 2021. Sekadar mengingatkan, perayaan Imlek tahun lalu menjadi pangkal merebaknya virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang kemudian menjadi pandemi global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 8 Januari 2021 mencapai 86.749.940 orang. Bertambah 771.527 orang (0,9%) dibandingkan hari sebelumnya.
Dalam 14 hari terakhir (26 Desember 2020-8 Januari 2021), rata-rata pasien baru bertambah 607.997 orang per hari. Naik dibandingkan 14 hari sebelumnya yang sebanyak 647.819 orang setiap harinya.
Awalnya, virus corona merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China. Kebetulan penyebaran virus ini berdekatan dengan libur Tahun Baru Imlek yaitu Januari 2020.
Imlek mirip dengan perayaan Idul Fitri di Indonesia. Sebuah hari besar, momentum yang dirayakan dengan mudik ke kampung halaman atau pelesiran ke luar kota bahkan luar negeri.
Pada 2019, pemerintah China mencatat warga Negeri Panda melakukan 2,99 miliar perjalanan. Dari jumlah tersebut, 2,46 miliar dilakukan dengan kendaraan bermotor, 413 juta dengan kereta api, dan 73 juta melalui udara.
Setahun berikutnya, jumlah perjalanan naik menjadi 3 miliar. Dari jumlah tersebut, 2,43 miliar menggunakan kendaraan bermotor, 440 juta dengan kereta api, 79 juta dengan pesawat terbang, dan 45 juta dengan kapal laut.
Dari perjalanan inilah virus corona menyebar. Tidak hanya ke penjuru China, tetapi ke berbagai negara.
Apakah tahun ini situasi serupa akan terulang? Bagaimana respons pemerintah China, apakah akan ada pembatasan mobilitas warga?