Duh! Kasus Covid Wuhan Bisa 3X Lebih Besar dari data Resminya

Roy Franedya, CNBC Indonesia
08 January 2021 12:26
A motorcyclist rides across a bridge in Wuhan in central China's Hubei province, Saturday, Jan. 25, 2020. The virus-hit Chinese city of Wuhan, already on lockdown, banned most vehicle use downtown and Hong Kong said it would close schools for two weeks as authorities scrambled Saturday to stop the spread of an illness that is known to have infected more than 1,200 people and killed 41, according to officials.  (Chinatopix via AP)
Foto: Penanganan Virus Corona di Wuhan China (Chinatopix via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 di kota Wuhan di China, tempat virus ini pertama kali diidentifikasi, bisa tiga kali lipat lebih banyak dari angka resminya.

Ini merupakan hasil peneltian para ahli dari China yang dipublikasikan di jurnal PLOS Neglected Tropical Disease pada Kamis (7/1/2021), seperti dihimpun CNBC Indonesia dari Reuters, Jumat (8/1/2021).

Penelitian ini menganalisis sampel dari dari 60.000 orang sehat yang diambil di seluruh China pada Maret hingga Mei 2020. Hasilnya, ditemukan 1,68% orang yang berasal dari Wuhan memiliki antibodi SARS-COV-2, virus yang menyebabkan Covid-19 dibanding dengan 0,59% orang di sekitar Hubei dan 0,38% di seluruh China.

Dengan total populasi penduduk lebih dari 10 juta, para peneliti memperkirakan sebanyak 168.000 penduduk Wuhan terinfeksi Covid-19, Pemerintah Wuhan sendiri melaporkan ada 50.340 kasus Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Studi tersebut menyarankan setidaknya dua pertiga dari jumlah itu tidak menunjukkan gejala, dan ribuan mungkin telah terinfeksi setelah "penghapusan" kasus klinis, meningkatkan kemungkinan virus dapat bertahan dalam komunitas untuk waktu yang lama tanpa menyebabkan rawat inap.

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China akhir bulan lalu menyebutkan tingkat "seroprevalensi" di Wuhan, persentase populasi dengan antibodi, bahkan lebih tinggi yaitu 4,43%, menyiratkan bahwa sekitar setengah juta orang di kota itu bisa saja terinfeksi.

COVID-19 diidentifikasi di Wuhan pada akhir 2019, wabah ini diperkirakan pertama kali berasal dari pasar seafood (makanan laut) di kota itu. China akhirnya mengunci (lockdown) Wuhan dan kota-kota lain di provinsi Hubei pada 23 Januari 2020, tetapi para kritikus mengatakan seharusnya tindakan itu lebih cepat.

China telah menepis kritik terhadap penanganan awal virus tersebut, dan para pejabat China mengklaim wabah ini bukan dari Tiongkok karena studi di luar negeri menyatakan virus ini sudah beredar di Eropa beberapa bulan sebelum menjadi wabah di Wuhan.

Tim beranggotakan 10 orang dari Organisasi Kesehatan Dunia dijadwalkan tiba di China minggu ini untuk menyelidiki asal-usul COVID-19, tetapi mereka belum diberi izin untuk memasuki negara itu.

Jumlah total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di daratan China hingga kini mencapai 87.331 kasus, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di 4.634 orang.


(roy/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli China Sebut Covid-19 Bisa Saja Tak Berasal dari Wuhan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular