
Waspada, Perayaan Imlek Bisa Bikin Corona Kembali Menggila!

China Outbound Tourism Research Institute (COTRI) memperkirakan perjalanan turis China ke luar negeri pada 2021 bisa mencapai 100 juta perjalanan. Turun dibandingkan 2019 yang sebanyak 169 juta kunjungan.
"Butuh waktu untuk mengembalikan proses visa dan rute perjalanan kembali seperti dulu, sehingga kami memperkirakan tahun ini hanya akan ada 100 juta kunjungan. Namun pada 2022, sepertinya akan tercipta rekor karena banyak survei menunjukkan tinggnya hasrat turis China untuk pergi ke luar negeri setelah kondisi sudah aman," kata Wolfgang Georg Arit, CEO COTRI, sebagaimana dikutip dari Skift.
Namun untuk Tahun Baru Imlek kali ini sepertinya akan berbeda. Belajar dari pengalaman tahun lalu, pemerintah China kembali memberlakukan pengetatan mobilitas masyarakat meski tidak berlaku secara nasional.
Pekan ini, pemerintah memberlakukan karantina wilayah (lockdown) di sejumlah daerah di Provinsi Hebei. Mulai Kamis pekan ini, pemerintah melarang warga Kota Shijiazhuang (ibukota Hebei) untuk meninggalkan kota.
Pengetatan pembatasan sosial (social distancing) juga diterapkan di ibu kota negara, Beijing. Pemerintah Kota Beijing meminta warganya untuk tidak meninggalkan kota pada perayaan Tahun Baru Imlek.
Selain itu, pemerintah Kota Beijing juga tidak mengizinkan aktivitas yang menyebabkan kerumunan seperti pasar malam atau pertandingan olahraga. Bioskop, perpustakaan, dan museum masih boleh buka, tetapi dengan kapasitas 75%.
Berbagai pembatasan ini diharapkan mampu mengendalikan pergerakan warga China dalam merayakan Tahun Baru Imlek. Dengan demikian, penyebaran virus corona bisa ditekan sehingga tragedi tahun lalu tidak terulang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)