Ini Perjalanan Repsol Minta Restu RI Garap Blok Gas Raksasa

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 December 2020 14:58
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto. (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Foto: Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto. (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)

Demi mengebut rencana pengembangan (Plan of Development/ POD), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada pertengahan 2019 menyetujui sertifikasi untuk sebagian cadangan terlebih dahulu, yakni baru 1 triliun kaki kubik (tcf) dari total potensi 2 TCF.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, dalam sertifikasi awal, jumlah cadangan yang dimasukkan hanya 1 tcf dari potensi cadangan terbukti sekitar 2 tcf.

"Bukan revisi cadangan, tapi mana yang bisa disertifikasi dulu supaya POD bisa dipercepat," kata Dwi saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Dwi menuturkan, sertifikasi cadangan berikutnya akan diberikan lagi nantinya.

"Ini kan sudah 1 tcf oleh lembaga sertifikasi, nanti akan dicek, dari data bor yang ada sudah bisa ditentukan bahwa ini 1 tcf, nanti ada bor lagi ada tambahan 1 tcf lain, ataupun 2 tcf lain," jelasnya.

Percepatan produksi Blok Sakakemang, tambah Dwi, akan disesuaikan dengan kesiapan konsumen untuk menyerap pasokan gas ini.

Lebih lanjut Dwi menuturkan, dari data pengeboran yang telah dilakukan, sudah terbukti ada cadangan 1 tcf. Repsol tentu bisa melanjutkan proses pengujian cadangan di Sakakemang berikutnya melalui proses sertifikasi berikutnya untuk mendapatkan persetujuan POD berikutnya.

"Nanti ada bor lagi, ada tambahan 1 tcf lain ataupun 2 tcf lain. Itu lembaga sertifikasi Lemigas. Kita tunggu nanti, kalau rencananya mereka akan 1 tcf dulu ajukan supaya produksi lebih cepat."

(wia)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular