Tok! Pemerintah Setujui Rencana Pengembangan Blok Sakakemang

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 December 2020 09:20
Blok corridor di antara 3 kontraktor
Foto: Infografis/Blok Corridor/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akhirnya menyetujui rencana pengembangan (Plan of Development/ POD) Pertama Lapangan Kaliberau, Wilayah Kerja (WK) atau Blok Sakakemang, Sumatera Selatan yang dikelola Repsol Indonesia.

Dengan adanya persetujuan tersebut, maka realisasi Reserve Replacement Ratio (RRR) tahun 2020 mencapai angka 102% atau sebesar 705,2 juta barel setara minyak (MMBOE).

Persetujuan rencana pengembangan wilayah kerja tersebut ditandatangani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Selasa, 29 Desember 2020. Melalui pengembangan lapangan tersebut, diproyeksikan pemerintah akan mendapatkan penerimaan negara sebesar US$ 413 juta pada masa berlakunya kontrak Repsol di blok ini.

"Dengan adanya persetujuan dari pemerintah ini, maka Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS - Repsol) diharapkan segera melaksanakan program kerja yang telah direncanakan agar produksi dapat segera direalisasikan," kata Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Susana Kurniasih, seperti dikutip dari keterangan resmi SKK Migas, Rabu (30/12/2020).

Setelah persetujuan ini, SKK Migas akan mengawal agar Lapangan Kaliberau dapat segera diproduksikan.

"Percepatan mengubah reserve to production merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh SKK Migas sebagai upaya transformasi SKK Migas dalam mencapai target produksi," ujar Susana.

Plan of Development I Lapangan Kaliberau disetujui dalam rangka untuk memproduksikan cadangan gas sebesar 445,10 miliar standar kaki kubik (BSCF) (gross) hingga batas akhir keekonomian proyek (economic limit) pada 2038 atau 287,70 BSCF penjualan gas dengan laju produksi gas puncak sebesar 85 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan kumulatif produksi kondensat sebesar 0,17 MMSTB dengan laju produksi puncak sebesar 34 barel kondensat per hari (barrels condensate per day/ BCPD).

Biaya investasi untuk pengembangan lapangan tersebut diperkirakan akan mencapai US$ 359 juta, yang akan digunakan untuk re-entry sumur KBD-2XST1 menjadi sumur produksi, pengeboran dan penyelesaian (drilling & completion) satu sumur infill sebagai sumur produksi, pembangunan wellpad facilities serta pembangunan sejumlah fasilitas pendukung produksi seperti flowline dari wellpad menuju existing Grissik Central Gas Plant (GCGP) di WK Corridor, melalui sebagian Right of Way (ROW) di WK Jambi Merang dan modifikasi peralatan yang telah ada saat ini dan pemasangan peralatan baru di GCGP.

Wilayah Kerja Sakakemang terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Pada awalnya Kontrak Kerja Sama WK Sakakemang ditandatangani antara BP Migas dan Cakra Nusa Darma Ltd. pada 18 Mei 2010 untuk jangka waktu 30 tahun dengan masa eksplorasi enam tahun.

Pengembangan Lapangan Kaliberau diyakini akan memberikan manfaat, antara lain monetisasi lapangan gas yang dekat dengan infrastruktur jaringan distribusi gas existing, sehingga dapat memenuhi kebutuhan gas domestik secara cepat dan tepat guna. Selain itu pengembangan lapangan ini juga menambah produksi gas nasional dan memberikan efek berganda (multiplier effect), baik di tingkat lokal, regional maupun nasional.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Gas Raksasa RI Masih Tunggu ACC Menteri, Masih Lama?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular