Internasional

Waspada! 5 Negara Sudah Kemasukan Varian Baru Corona Inggris

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 December 2020 10:10
An member of the group 'Pause the System' wears a face mask as she protests in front of the entrance to Downing Street in London, Friday, March 20, 2020. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms, such as fever and cough. For some, especially older adults and people with existing health problems, it can cause more severe illness, including pneumonia. (AP Photo/Frank Augstein)
Foto: Millennium Bridge di London (AP/Frank Augstein)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jenis baru corona (Covid-19) yang ditemukan di Inggris, VUI 202012/01, telah terdeteksi di belahan dunia lain. Setidaknya lima negara melaporkan hal ini yakni Denmark, Belanda Italia, Australia dan Gilbatar.

Laporan soal Denmark diungkapkan pemimpin teknis Covid-19 Organsasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove, Minggu (20/12/2020). Ia menyebut ada sembilan kasus di negara tersebut.

Ia juga menyebut kasus serupa ditemukan di Belanda dan Australia sejak Minggu (20/12/2020). Mengutip ABC Australia, negara bagian New South Wales membenarkan ini merujuk sejumlah pelacong asal Inggris di negeri itu.

Sementara itu, Italia mengonfirmasi Senin (21/12/2020). Pasangan yang mendarat di Bandara Fiumicino Roma dinyatakan positif corona jenis baru itu dan dikarantina.

Penyebaran di Gilbatar diungkap Juru Bicara Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson. Teritori luar Inggris itu sudah mengidentifikasi satu kasus.

Sebenarnya Prancis dan Afrika Selatan juga memiliki kasus mutasi. Namun belum ada konfirmasi lebih lanjut soal kesamaan dengan jenis yang menyebar di Inggris.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan sangat mungkin varian ini beredar di Prancis. Namun belum ada kasus yang diidentifikasi secara resmi.

Sebelumnya, jenis ini disebut bertanggung jawab pada 60% penularan kasus di London. Varian ini menular lebih cepat 70% daripada jenis aslinya karena memiliki 'viral load' yang lebih besar.

Semua kawasan di Inggris, mengutip SkyNews, kini menjadi hostpot. Namun tidak termasuk Irlandia Utara.

Menurut kepala Institut Epidemiologi dan Perawatan Kesehatan Universitas College London, Profesor Andrew Hayward, mutasi ini adalah berita buruk. "Berita buruk yang kita dengar sejauh ini," katanya.

Saat ini ada 30 lebih negara yang sudah melarang perjalanan dari Inggris. Denmark dan Afsel juga sudah diblokir aksesnya oleh sejumlah negara.


(sef/sef) Next Article Dari Eropa hingga Amerika, 23 Negara Blokir Sementara Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular