Internasional

WNI Hati-hati, Mutasi Corona Inggris Sudah Sampai AS

sef, CNBC Indonesia
30 December 2020 06:32
People gather along 16th street in front of the White House to celebrate the presidential race being called in favor of President-elect Joe Biden over President Donald Trump, Saturday, Nov. 7, 2020, in Washington. His victory came after more than three days of uncertainty as election officials sorted through a surge of mail-in votes that delayed the processing of some ballots. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)
Foto: Perayaan kemenangan Presiden terpilih AS Joe Biden di sepanjang jalan 16 di depan Gedung Putih. (AP/Pablo Martinez Monsivais)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) akhirnya mengonfirmasi menemukan mutasi corona baru, yang disebut ilmuwan menyebar 70% lebih cepat, di negara itu. Sebelumnya, strain yang disebut VUI 202012/01, terungkap pertama kali di Inggris dan menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di London.

Kasus pertama di AS ditemukan di Elbert County, Colorado. Pejabat kesehatan setempat sudah mengonfirmasi kasus ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan individu yang terinfeksi telah diisolasi.

Kasus terkait seorang pria berusia 20 tahun. Ia sama sekali tak memiliki riwayat perjalanan. Saat ini, identifikasi lanjutan masih dilakukan, termasuk pelacakan kontak.

"Ada banyak hal yang tidak kami ketahui tentang varian Covid-19 baru ini, tetapi para ilmuwan di Inggris memperingatkan dunia bahwa itu secara signifikan lebih menular," kata Gubernur Colorado Jared Polis dalam keterangannya ke wartawan Selasa (29/12/2020), dikutip dari CNBC Internasional.

"Kesehatan dan keselamatan warga Colorado adalah prioritas utama kami dan kami akan memantau kasus ini, serta semua indikator Covid-19, dengan sangat cermat."

Dalam pernyataannya pekan lalu, CDC mengatakan kuat dugaan strain baru tersebut memang sudah beredar di AS. CDC merujuk perjalanan yang masih diizinkan antara Inggris dan AS, yang berpotensi membawa varian baru itu.

Sebelumnya, penemuan strain di Inggris memicu penutupan perbatasan di negara-negara Eropa seperti Irlandia, Prancis, Belgia dan Jerman. Langkah serupa juga dilakukan sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia.

Mengutip sumber, Reuters menulis administrasi Trump tidak berencana untuk memberlakukan pemeriksaan Covid-19 untuk penumpang yang tiba di bandara AS dari Inggris.

Sementara itu, pemerintah Inggris mengonfirmasi bahwa varian menular lain dari virus corona yang diidentifikasi di Afrika Selatan juga telah muncul di Inggris. Namun strain ini belum ditemukan di AS.


(sef/sef) Next Article Dari Eropa hingga Amerika, 23 Negara Blokir Sementara Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular