Internasional

Awas Perang, Kapal Induk China Buntuti Kapal AS

sef, CNBC Indonesia
22 December 2020 08:01
A new type 094A Jin-class nuclear submarine Long March 10 of the Chinese People's Liberation Army (PLA) Navy participates in a naval parade to commemorate the 70th anniversary of the founding of China's PLA Navy in the sea near Qingdao in eastern China's Shandong province, Tuesday, April 23, 2019. (AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool)
Foto: Kapal selam nuklir China (AP Photo/Mark Schiefelbein, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) makin tinggi. Kali ini militer China melaporkan telah membuntuti kapal perang AS di Selat Taiwan.

Melansir Reuters, kejadian ini terjadi Sabtu (19/12/2020). Selat Taiwan adalah perairan yang sensitif karena ketegangan antara Beijing dan Taipe soal kedaulatan.

China mengecam kehadiran AS dan menyebut langkahnya sebagai 'peringatan ringan'. AS selama ini mendukung kemerdekaan Taiwan, termasuk menjual senjata dan mengirimkan kapal untuk berlayar di wilayah itu.

"Angkatan udara dan laut China membuntuti dan memantau seluruh kapal (AS)," kata Komando Teater Timur, bagian dari militer China (PLA), dikutip Selasa (22/12/2020).

"Misi semacam itu dengan sengaja menaikkan suhu masalah Taiwan. Karena mereka takut akan ketenangan di Selat Taiwan ... (Ini) yang secara serius membahayakan perdamaian dan stabilitas di selat".

Sementara itu militer AS mengatakan kapal perusak USS Mustin memang telah melakukan transit di Selat Taiwan. AS menegaskan ini sesuai dengan hukum internasional.

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujar AS dalam sebuah pernyataan tambahnya.

Ini adalah pelayaran ke-12 melalui selat oleh Angkatan Laut AS tahun ini.

Taipe melalui Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS telah bergerak ke arah selatan. Pulau itu juga memantau pergerakan dan situasi.

Sebelumnya, Presiden Taiwan Tsai Ing Wen melakukan sejumlah reformasi untuk menyiapkan armada militernya sejak terpilih kembali di Januari 2020. Terbaru, Angkatan Laut Taiwan berencana membangun enam kapal korvet rudal super canggih yang dijuluki "kapal induk pembunuh'.

China dan AS berseteru di banyak hal. Selain Taiwan, kedua negara juga terlibat perang dagang, teknologi dan konflik Laut China Selatan (LCS).


(sef/sef) Next Article 4 Kapal Perang China Merapat ke Laut China Selatan, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular