Investasi Hulu Migas di 2021 Dipatok Naik Tipis ke Rp 173,4 T

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
18 December 2020 11:18
PHE WMO operasikan kembali anjungan PHE 12. (Dok. Pertamina Hulu Energi)
Foto: PHE WMO operasikan kembali anjungan PHE 12. (Dok. Pertamina Hulu Energi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan investasi hulu migas pada 2021 sebesar US$ 12,3 miliar atau sekitar Rp 173,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per US$), lebih tinggi dari investasi pada 2020 yang diperkirakan sampai akhir tahun ini mencapai sekitar US$ 11,1 miliar.

Hal itu berdasarkan Program Kerja dan Anggaran (Work Program & Budget/ WP&B) 2021 yang telah ditetapkan SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya menetapkan rencana kerja yang agresif pada 2021 untuk mengawal pencapaian target yang ditetapkan pemerintah, sekaligus mengawal pencapaian target produksi 1 juta barel minyak per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Berdasarkan hasil WP&B 2021, menurutnya SKK Migas berusaha mengawal agar realisasi lifting minyak pada 2021 dapat di atas 705 ribu bph dan 5.638 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas.

Dia pun mengatakan bahwa rencana kerja yang agresif ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya penurunan produksi pada 2021 dan sebagai landasan untuk meningkatkan produksi menuju target 2030.

"Penetapan target yang lebih tinggi diusahakan oleh SKK Migas, untuk memacu usaha-usaha peningkatan produksi yang lebih maksimal," katanya seperti dikutip dari keterangan resmi SKK Migas.

Dalam WP&B 2021, selain besaran investasi, cost recovery juga ditetapkan sebesar US$ 8,34 miliar. Dengan asumsi harga harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP) pada 2021 sebesar US$ 45 per barel, penerimaan negara diperkirakan dapat mencapai US$ 8,09 miliar, lebih tinggi dari target APBN 2021 sebesar US$ 7,28 miliar.

"Kami mengapresiasi komitmen KKKS untuk kesediaannya melakukan best effort sehubungan dengan naiknya angka lifting di WP&B dari usulan lifting KKKS yang sebelumnya hanya sebesar 667 ribu bph dan 5.143 MMSCFD gas. Kami berharap realisasi lifting nanti dapat dicapai lebih tinggi dibanding target APBN, sehingga dapat mengejar ketertinggalan target akibat pandemi Covid-19 kemarin," tuturnya.

Untuk mengejar target lifting tersebut, SKK Migas bersama KKKS juga sepakat mencari terobosan agar dapat meningkatkan realisasi kegiatan di lapangan.

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee A. Suardin mengatakan, dalam pembahasan WP&B 2021 usulan kegiatan pemboran sumur pengembangan berjumlah 485 sumur.

"Namun SKK Migas berupaya untuk melaksanakan kegiatan yang masif, agresif dan efisien sehingga kegiatan pemboran pengembangan akan diusahakan ditingkatkan menjadi 616 sumur," ungkapnya.

"Sedangkan pengeboran sumur workover yang sebelumnya diusulkan sebanyak 517 sumur diusahakan naik menjadi 615 sumur, dan well service yang sebelumnya diusulkan sebanyak 26.211 sumur menjadi 26.431 sumur," lanjutnya.

Penetapan target yang lebih tinggi menurutnya akan dapat dicapai apabila masalah perizinan untuk pembebasan lahan dapat dipercepat, fasilitas produksi tersedia tepat waktu, adanya tambahan insentif, serta permasalahan keekonomian lapangan yang dapat dicarikan jalan keluar.

Selain itu, imbuhnya, juga tidak terdapat kendala offtaker (pembeli). Oleh karena itu, menurutnya SKK Migas sangat berharap mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan agar masalah dan tantangan dapat diatasi.

SKK Migas memperhitungkan kegiatan pengeboran di Wilayah Kerja Rokan menjadi poin penting untuk mengejar capaian lifting 2021.

"Kami mengupayakan early and best effort di akhir 2020 untuk menjamin 90% terlaksananya kegiatan pengeboran di 2021. Mulai Desember ini kami tengah menyiapkan enam rig untuk melakukan tajak pengeboran," jelas Jaffee.

Selain mengawal target tahunan, pada 2021 SKK Migas dan KKKS juga melakukan serangkaian kegiatan untuk mengawal target jangka menengah dan panjang.

Kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan pengeboran 43 sumur eksplorasi, survei seismik 2D sepanjang 3.569 km, survei seismik 3D seluas 1.549 km2, seismik vibroseis 2D sepanjang 1.000 km, full tensor gravity (FTG) open area di wilayah Papua sepanjang 67.500 km, dan pseudo 3D seismic open area sepanjang 270.000 km yang menjadikannya salah satu yang terpanjang di Asia Pasifik.

"Untuk kegiatan eksplorasi juga mengalami peningkatan, sehingga kami harapkan potensi-potensi giant discovery dapat segera ditemukan," ujarnya.

Dia melanjutkan, "Hasil dari WP&B 2021 adalah rencana optimis SKK Migas dan KKKS, untuk itu kami akan memastikan seluruh program kerja yang telah dirancang dapat dilaksanakan sesuai dengan target."


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Realisasi Investasi Hulu Migas Masih Mini, Baru Tembus 16,9%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular