Masih Gak Jelas, Aprobi Pertanyakan Kapan B40 Bakal Jalan?

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
16 December 2020 20:49
Laboratorium pengembangan B40 milik ESDM. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Laboratorium pengembangan B40 milik ESDM. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) mempertanyakan kapan program biodiesel B40 akan diterapkan pemerintah karena sampai saat ini belum juga ada kepastian dari pemerintah kapan program ini dapat dijalankan.

Ketua Aprobi Paulus Tjakrawan menilai perlu adanya ketegasan terkait aturan mandatori biodiesel B40. Pasalnya, lanjutnya, ini berkaitan dengan minat investor yang ingin masuk ke usaha biodiesel.

"Perlu sinyal yang tegas dari pemerintah, aturanya seperti apa supaya investasi tidak terhambat, karena sampai saat ini banyak investor yang mau investasi ke biodiesel masih bertanya-tanya soal kelanjutan ini," ungkapnya dalam Webinar Majalah Sawit Indonesia, Rabu (16/12/2020).

Paulus menjelaskan, memang dari awal program mandatori biodiesel ini diterapkan, ditujukan untuk mengurangi impor BBM, termasuk solar dari luar negeri. Tapi, pada tahun ini impor solar nyaris tidak ada.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan bahwa hampir semua solar dan biodiesel sudah diproduksi di dalam negeri.

"Masih ada impor sedikit. Sekarang lagi proses untuk alokasi biodiesel di kewenangan saya, lalu di Dirjen Migas sedang disusun alokasi untuk BBM-nya, itu termasuk berapa nanti yang diizinkan untuk impor," katanya.

Dia melihat saat ini ketahanan energi untuk solar sudah hampir 100%. Tapi opsi impor solar ke depannya menurutnya masih akan dikaji apakah masih diperlukan atau tidak.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan peran biodiesel terhadap upaya mengurangi impor pada 2020 bisa menggantikan solar sebanyak 159 ribu barrels oil equivalent per day (boepd).

"Dan ini akan meningkat menjadi 210 ribu boepd di 2025, sementara di 2030 mencapai 238 ribu boepd," jelasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Covid, Konsumsi Biodiesel Anjlok 12%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular