
Gegara Covid, Konsumsi Biodiesel Anjlok 12%

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) Paulus Tjakrawan mengatakan dampak dari pandemi Covid-19 juga berdampak pada industri minyak nabati.
Hingga September, menurutnya permintaan biodiesel di dalam negeri menurun sekitar 12%. Dari sisi volume, konsumsi biodiesel dari Januari hingga September 2020 tercatat sebesar 6,3 juta kilo liter (kl).
"Mulai dari Maret kemarin hingga September, permintaan biodisel menurun kurang lebih 12%," katanya pada sebuah diskusi via webinar, kemarin, Rabu (02/12/2020).
Pihaknya pun memproyeksikan konsumsi biodiesel di dalam negeri hingga akhir tahun hanya mencapai 9,6 juta kl, lebih rendah dari target yang dipatok pada awal tahun ini yakni mencapai 10 juta kl. Sementara ekspor diperkirakan mencapai 1 juta kl.
Sementara itu, dengan pengujian B40 yang akan diimplementasikan pada 2021/2022, proyeksi konsumsi biofuel diharapkan dapat meningkat menjadi sekitar 12,8 juta kl. Diharapkan, konsumsi bahan bakar nabati untuk produk bio-hidrokarbon seperti bensin, bahan bakar diesel, bahan bakar penerbangan (avtur) juga bertambah.
Meskipun masih di bawah target, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan, realisasi penyerapan biofuel berkembang baik dari setiap tahunya.
"Target 2020 melebihi target RUEN, dengan sumbangan 2%-3% dari target kontribusi energi terbarukan di 2025," katanya.
Dalam road map-nya, kontribusi biodiesel akan meningkat terus dari 2,5 juta kilo liter pada 2020 menjadi 10,5 juta kilo liter pada 2025, hingga 11,7 juta kilo liter 2030, dan 130 juta kilo liter 2035.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Besok Berlaku, Ternyata Ini Tantangan B35 Dari Sisi Produksi