
Nggak Sehat Ini, Kita Terlalu Bergantung ke China!

Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) semakin membuat kesenjangan terpampang nyata. Saat dunia sedang membutuhkan alat-alat kesehatan, lagi-lagi China yang jadi pemain utama.
Misalnya untuk kebutuhan perlindungan diri (masker, sarung tangan, pembersih tangan, pelindung wajah, dan sebagainya), China adalah eksportir terbesar dunia dengan pangsa 17,2% pada 2019. Jarak dengan Jerman di peringkat kedua cukup lebar.
Pepatah mengatakan, jangan menyimpan telur di satu keranjang. Jangan menggantungkan hidup kepada dari satu sumber, sebab kalau sumber itu sedang terganggu maka rusak semuanya.
Jalan paling ideal tentu membangun industri dalam negeri agar ketergantungan akan produk impor bisa ditekan. Namun membangun industri dalam negeri bukan perkara gampang, butuh waktu, tenaga, dan tentu saja biaya. Apalagi membangun industri perlu bahan baku, yang lagi-lagi harus diimpor.
Oleh karena itu, solusi yang rasanya paling masuk akal adalah membangun industri yang saling terintegrasi di satu kawasan. Misalnya di ASEAN, setiap negara bisa berkontrbusi untuk membangun industri bersama dengan menyumbang kelebihan masing-masing.
Contoh, negara-negara ASEAN tentu butuh pembersih tangan (hand sanitizer) saat situasi pandemi sedang menjadi-jadi. Indonesia dan Malaysia bisa menyediakan bahan baku yaitu minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO). Lokasi produksi silakan didiskusikan, yang jelas produknya adalah milik bangsa Asia Tenggara.
Untuk memperlancar pasokan hand sanitizer itu, negara-negara ASEAN perlu menyepakati perjanjian perdagangan bebas. Produk hand sanitizer bersama ini harus bebas bea masuk, agar bisa dinikmati oleh seluruh rakyat dengan harga yang lebih terjangkau.
Perang dagang dan pandemi virus corona memberi pelajaran berharga. Sudah saatnya dunia berubah, sudah saatnya kemakmuran dirasakan dengan lebih merata. Jangan lagi ada satu-dua negara yang menjadi pemain besar dan menikmati segala keuntungan dari aktivitas ekonomi dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)