Pizza Hut Masih Jajakan Pizza di Pinggir Jalan, Ada Apa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
30 November 2020 13:17
Karyawan PHD berjualam pizza di pinggir jalan di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatam, Jumat (18/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))
Foto: Karyawan PHD berjualam pizza di pinggir jalan di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatam, Jumat (18/9/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto))

Jakarta, CNBC Indonesia - Pizza Hut masih menerapkan strategi jemput bola ke konsumen dengan mengerahkan pekerjanya menjajakan pizza di pinggir-pinggir jalan. Kebijakan ini sempat menyedot perhatian saat ada kebijakan PSBB di DKI Jakarta yang melarang dine in atau makan di tempat, bulan lalu.

Setelah ada perubahan kebijakan PSBB transisi di DKI Jakarta, dine in kini sudah dibolehkan dengan kapasitas pengunjung 50% saja. Namun, Pizza Hut sampai saat ini masih menerapkan strategi menjajakan penjualan di pinggir jalan. Misalnya pantauan CNBC Indonesia di Jalan Wijaya Jakarta Selatan, pekerja Pizza Hut masih tampak berjualan di pinggir jalan, Senin (30/11).

Apakah kebijakan telah dibolehkan dine in masih belum berdampak positif bagi perseroan?

Sekretaris Perusahaan PT Sarimelati Kencana Tbk. Kurniadi Sulistyomo sudah diminta tanggapan soal strategi perseroan ini, tapi belum merespons. Namun, Kurniadi sempat menjelaskan pada 23 November 2020 lalu dalam paparan publik yang disampaikan ke otoritas bursa.

Ia menjelaskan soal strategi penjualan pada kondisi pandemi memang ada perubahan. "Dari lebih banyak sekarang customer itu mengonsumsi melalui channel delivery maupun dengan take away.

"Kami mencoba menjemput bola ya, apa melakukan proaktif ya mendekatkan diri dengan costumer Kami salah satunya yang Kami lakukan inovasi itu dalam bentuk apa pembuatan food truck sehingga dengan food truck itu membuat Kami bisa lebih mudah menjangkau ke daerah-daerah terutama untuk lebih mendekatkan diri ke costumer Kami," katanya.

Ia juga menjelaskan mengenai penutupan outlet memang ada beberapa tapi tidak menjelaskan jumlahnya.

"Kami tutup tapi bukan tutup saja sebenarnya itu Kami pindahkan ya, contohnya Kami ada pemindahan di outlet Kami di Margocity telah dipindahkan ke Jalan Raya Margonda karena posisinya yang lebih strategis dan memiliki jam buka operasional yang lebih lama, jadi banyak yang Kami pindahkan restorannya," katanya.

Selain itu ia bilang banyak outlet-outlet baru yang Pizza Hut buka dalam berapa bulan terakhir ini sempat itu waktu Covid-19.

"Kami sempat tertunda tapi mulai bulan Juli, Agustus semua Kami mulai bergerak lagi dan Kami mulai buka lagi outlet-outlet yang tadinya tertunda sehingga memang dana yang tadinya Kami sudah sebutkan itu memang diperlukan karena Kami tetap akan melakukan pembukaan dengan lebih selektif ya," katanya..

Pizza Hut memang salah satu resto yang terdampak pandemi senasib dengan raksasa restoran lainnya di Indonesia, emiten dengan kode PZZA mencatatkan rugi bersih Rp 8,63 miliar pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September, dari periode yang sama tahun lalu yang masih mencatatkan laba bersih Rp 149,24 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi kuartal III-2020, rugi bersih ini dialami seiring dengan tekanan penurunan penjualan dan naiknya beban keuangan perusahaan.

Data lapkeu mencatat, penjualan PZZA per September turun 9,31% menjadi Rp 2,67 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,94 triliun.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedihnya McD, KFC, Pizza Hut: Tutup Gerai, Tunggak THR, Rugi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular