
Jualan Pizza Pinggir Jalan, Pizza Hut Ternyata Mau Main Truk

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengelola gerai-gerai Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk terus memutar otak untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi. Pizza Hut sampai saat ini restoran yang masih mempertahankan strategi jemput bola ke konsumen dengan menjajakan pizza di pinggir-pinggir jalan.
Sekretaris Perusahaan PT Sarimelati Kencana Tbk. Kurniadi Sulistyomo pada 23 November 2020 lalu dalam paparan publik yang disampaikan ke otoritas bursa menjelaskan soal strategi Pizza Hut bertahan di tengah pandemi. Saat menjawab soal gerai berjalan roda empat atau food truck apakah akan berlaku permanen ataukah hanya untuk sementara di Covid-19.
"Sampai sekarang ini Kami baru rencanakan satu kendaraan food truck. Kami melihat dan harus mempelajari dulu kalau memang bagus Kami akan kembangkan lagi ya. Kami dalam masih dalam tahap pembelajaran sampai sekarang ini," kata Kurniadi dalam paparannya dikutip, Senin (30/11).
Ia menegaskan konsep food truck Pizza Hut masih tahap penjajakan sehingga belum bisa dipastikan apakah strategi ini akan mengurangi gerai-gerai yang sudah ada. Untuk tahap awal, food truck Pizza Hut beroperasi di Bandung, karena Jakarta sudah sangat banyak gerai Pizza Hut.
"Kami masih tetap akan ada rencana mengembangkan outlet Kami terutama outlet-outlet di luar kota-kota besar ya. Tetap akan ada rencana," katanya.
"Jadi, belum ada rencana pengurangan outlet karena food truck untuk saat ini masih dalam bagian tahap penjajakan pasar," katanya.
Kinerja PT Sarimelati Kencana Tbk terdampak, emiten dengan kode PZZA mencatatkan rugi bersih Rp 8,63 miliar pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September, dari periode yang sama tahun lalu yang masih mencatatkan laba bersih Rp 149,24 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi kuartal III-2020, rugi bersih ini dialami seiring dengan tekanan penurunan penjualan dan naiknya beban keuangan perusahaan.
Penjualan PZZA per September turun 9,31% menjadi Rp 2,67 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,94 triliun.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Berdarah-Darah, Pizza Hut Tetap Buka Gerai Baru, Kok Bisa?