Berdarah-Darah, Pizza Hut Tetap Buka Gerai Baru, Kok Bisa?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
10 November 2020 14:37
foto : Reuters/Larry Downing
Foto: Reuters/Larry Downing

Jakarta, CNBC Indonesia -  Bisnis restoran termasuk yang paling berdarah-darah dihantam pandemi covid-19, termasuk yang dialami gerai resto cepat saji Pizza Hut. Namun, di tengah kondisi tersebut, Pizza Hut masuk membuka gerai baru, sebagian merupakan gerai yang dipindah karena sudah tak lagi operasi.

Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk Jeo Sasanto mengatakan perseroan memang ada pembukaan gerai baru di tahun pandemi ini. Namun, ia belum mau mengungkapkan soal rencana di tahun depan.

"Yang bisa kami informasikan hanya pembukaan outlet baru di tahun 2020 yaitu: Pasar Kemis Tanggerang, Mayor Oking Cibinong, Jampang Bogor & Sukodono Sidoarjo," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/11).

Ia mengatakan gerai restoran-restoran itu memiliki kapasitas 160 tempat duduk. Gerai tersebut ada yang pindahan dari Mal Margo City Depok yang sudah tutup sejak Desember 2019.

Penambahan gerai ini memang berkebalikan dengan kondisi keuangan perusahaan yang sedang berdarah-darah sebagai dampak pandemi. Bahkan Pizza Hut termasuk restoran yang harus berjuang keras bertahan dengan mengerahkan karyawannya berjualan di pinggir jalan.

Pizza Hut mencatatkan rugi bersih Rp 8,63 miliar pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September, dari periode yang sama tahun lalu yang masih mencatatkan laba bersih Rp 149,24 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan publikasi kuartal III-2020, rugi bersih ini dialami seiring dengan tekanan penurunan penjualan dan naiknya beban keuangan perusahaan.

Data lapkeu mencatat, penjualan PZZA per September turun 9,31% menjadi Rp 2,67 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,94 triliun.
Secara rinci, penjualan makanan turun menjadi Rp 2,54 triliun, dari sebelumnya Rp 2,64 triliun, sementara penjualan minuman turun menjadi Rp 136,29 miliar dari sebelumnya Rp 317,93 miliar.

Meski demikian beban pokok penjualan turun 3,2% menjadi Rp 927,86 miliar, dari sebelumnya Rp 958,56 miliar. Perseroan juga mencatatkan beban operasi yang bengkak menjadi Rp 18,07 miliar dari sebelumnya hanya Rp 7,72 miliar.

Perseroan masih mencatatkan laba operasi Rp 13,12 miliar,ambles 94% dari periode yang sama tahun lalu Rp 202,64 miliar. Beban bunga dan keuangan bengkak menjadi Rp 21,82 miliar dari sebelumnya Rp 7,84 miliar.

Corporate Secretary PZZA Kurniadi Sulistyomo sebelumnya sudah memaparkan dampak pandemi terhadap kondisi perusahaan. 

Dia mengatakan perseroan masih melakukan pembatasan waktu dan jam untuk kegiatan usaha dan operasional outlet restoran serta pembatasan kapasitas tempat duduk (dine-in) di berbagai wilayah kabupaten atau kotamadya di Indonesia.

Akan tetapi, sampai saat ini perseroan belum melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja), pemotongan gaji atau perumahan karyawan.

"Namun demikian kami mengatur penyesuaian terhadap jadwal shift kerja, khususnya untuk karyawan outlet restoran. Hal ini disesuaikan dengan pembatasan jam dan waktu kegiatan usaha di masing-masing kabupaten dan kotamadya," katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15//9/2020).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pizza Hut Masih Jajakan Pizza di Pinggir Jalan, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular